Jumlah tenaga medis di Indonesia menipis, namun pasien dengan gejala corona terus berdatangan tanpa henti.
Ironisnya, di saat rekan sejawat medis mengerahkan hidup matinya demi pasien virus corona, muncul sebuah berita tak menyenangkan.
Baca Juga: Suka Duka Pengantar Jenazah Covid-19, Harus Rahasiakan Pekerjaan dari Keluarga
Melansir Kompas.com, sebanyak 109 tenaga medis di RSUD ogan Ilir, Sumatera Selatan, telah dipecat.
Sebelum dipecat, para tenaga medis itu melakukan mogok kerja selama lima hari, terhitung sejak Jumat (15/5).
Bupati Ogan Ilir, Ilyas Panji Alam, mengonfirmasi kabar tersebut pada Kamis (21/5/2020).
"Saya yang menandatangi surat pemberhentian mereka," katanya di Kantor Badan Amil Zakat Nasional Ogan Ilir, dikutip dari Kompas.com.
Usut punya usut, ratusan petugas medis tersebut memiliki beberapa tuntuntan yang harus dipenuhi sebelum mengiyakan untuk bertugas.
Kendati demikian Ilyas menegaskan, seluruh tuntutan mereka termasuk insentif sudah disediakan.
"Insentif sudah ada. Minta sediakan rumah singgah, sudah ada 34 kamar, ada kasur, dan pakai AC semua. (Mereka) bilang APD (alat pelindung diri) minim, tapi ribuan APD ada di RSUD Ogan Ilir, silakan cek," ujar Ilyas.