Sosok.ID - Patut diingat sesama, menjadi negara yang berdikari dalam pembuatan alutsista made in dalam negeri itu susahnya bukan main.
Berbagai faktor mulai dari sumber daya manusia, alam hingga pendanaan hingga kemauan harus ada.
Walau hal-hal diatas sudah adapun pastilah menemui berbagai hambatan serta kegagalan sebelum mencapai keberhasilan berupa kemandirian dalam pembuatan berbagai peralatan perang.
Salah satu hambatan yang baru-baru ini muncul ialah Indonesia sedang mengkaji ulang kerjasama pembuatan kapal selam dengan Korea Selatan (Korsel) Batch II.
Mengutip Janes.com dan The Diplomat, Jumat (3/4/2020) pada April 2019 silam, Indonesia diketahui sepakat menandatangani pembuatan kapal selam batch II dengan Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering (DSME) Korea Selatan (Korsel).
Kontrak pembuatan tiga unit kapal selam lanjutan dari Nagapasa Class ini diteken Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI di Bandung dengan anggaran senilai 900 juta dolar AS yang bersumber dari bank ekspor impor Korsel.
Rencananya dua dari ketiga kapal selam tersebut rencananya bakal dibangun selama 77 bulan di PT PAL Surabaya.
Pengkajian ulang ini berpotensi Indonesia membatalkan kontrak pembuatan kapal selam dengan Korsel.
Namun bukan berarti proyek kapal selam Indonesia mandek.
Mengutip savunmasanayist.com, pada Februari 2020 lalu, delegasi Indonesia sudah tancap gas bertemu dengan Komandan AL Turki Laksamana Madya Ercument Tatlioglu.