Korban datang untuk meminta uang Rp 400 ribu.
Uang itu nantinya akan digunakan untuk mengikuti study tour ke Bandung. Namun Budi hanya memiliki uang Rp 200 ribu hasil kerja dan Rp 100 ribu hasil pinjam bos di warung makan.
Delis tak terima dengan pemberian itu, sehingga ia meminta untuk diberi Rp 400 ribu sesuai kebutuhan.
Karena kesal dengan anaknya yang masih tidak terima padahal sudah diupayakan, Budi lantas membawa Delis ke sebuah rumah kosong, disana mereka adu mulut dan bertengkar.
Dikuasai amarah, Budi lantas mencekik anaknya, yang menjadikan korban meninggal dunia.
Setelah itu Budi masih sempat kembali bekerja, dan pukul 21.00 WIB sepulang kerja, ia mengambil mayat Delis dan menyembunyikannya di gorong-gorong SMPN 6 Tasikmalaya.
"Tujuan pelaku menyembunyikan mayat anaknya di gorong-gorong sekolahnya supaya dikira bahwa kematian anaknya karena kecelakaan," tutur Anom.
Jasad Delis diikat ke tubuhnya dan dibonceng ke lokasi gorong-gorong sekitar pukul 22.00 WIB saat hujan mengguyur deras.
"Mayat korban di dorong-dorong dipaksa masuk ke gorong-gorong itu sampai ke dalam sekitar 2 meter. Saat kejadian tak ada saksi mata yang melihat karena kondisinya hujan deras," ungkap Anom. (*)