Dia kemudian langsung pulang, tapi tak sempat melihat wajah istrinya untuk yang terakhir kalinya.
Sebab, ia tiba selang beberapa menit setelah istrinya selesai dimakamkan.
Awalnya, Van yang tak rela kehilangan istrinya itu menghabiskan sebagian waktunya, siang dan malam, di makam.
Bahkan, saat tidur pun ia berbaring di makam istrinya.
Setelah beberapa bulan, ia kemudian mulai khawatir dengan cuaca buruk dan hujan.
Dia lalu memikirkan cara terbaik untuk tetap berada dekat dengan sang istri tanpa terganggu dengan cuaca yang tak menentu.
Ia menggali terowongan ke dalam makam istrinya, sehingga ia bisa tidur di sampingnya.
Anak-anaknya yang mengetahui tindakan berbahaya sang ayah kemudian melarangnya menghabiskan malam di pemakaman lagi.
Namun, Van tak bisa menahan keinginan untuk tetap berada di samping istrinya.