Pelayaran tersebut direncanakan dari tanggal 16 Juni 1987 sampai 13 Agustus 1987.
Maka berlayarlah KRI Cakra bersama dengan krunya dari Jerman menuju Indonesia.
Proses pelayaran jarak jauh dengan kapal selam bukanlah perkara mudah, apalagi ketika sampai di pulau Sicilia, Italia kemudi horizontal KRI Cakra sempat tersangkut jaring nelayan setempat.
Tapi semua kendala dapat diatasi oleh awak kapal KRI Cakra.
Ketika melewati terusan Suez dan masuk ke Laut Merah rupanya dari perairan Jibouti, KRI Cakra sudah dikuntit oleh sebuah pesawat intai maritim P3 Orion milik Angkatan Laut Prancis.
Maksud dari P3 Orion AL Prancis tersebut ialah memata-matai KRI Cakra dan mengambil data-data tentang kapal selam milik Indonesia tersebut.
KRI Cakra kemudian menyelam sampai kedalaman 75 meter dibawah permukaan laut.
Tak mau kehilangan sasarannya P3 Orion Prancis kemudian melemparkan Sonobouy, yakni semacam alat pemancar sonar yang dicemplungkan ke laut untuk mendeteksi keberadaan kapal selam.
Tapi KRI Cakra bukannya menghindari pancaran sonar tersebut.
Komandan kapal malah menyuruh agar KRI Cakra naik ke permukaan, menampakkan diri ke pesawat milik AL Prancis itu.