Saat melakukan aksi pemalakan, AD sempat mengancam akan membunuh warga apabila tak menuruti permintaannya.
Warga yang menjadi korban pengancaman tersebut langsung melaporkan insiden pemalakan ke kantor polisi.
Kepolisian setempat kemudian menerjunkan anggota untuk mengintai kawasan Sawangan.
Hingga akhirnya pada hari Minggu AD menampakkan diri di wilayah tersebut saat akan melancarkan aksi pemalakan.
"Begitu AD tiba di lokasi, polisi berusaha menangkap. Namun, pelaku ternyata membawa senjata api dan menembak ke arah polisi, sehingga petugas memberikan perlawanan lewat tembakan juga,” kata Supriyanto, dilansir dari Kompas.com.
Baku tembak terjadi saat pelaku pemalakan mengeluarkan senjata api dan mencoba melukai petugas dengan menembakan senjata tersebut ke arah petugas.
Melihat berbahayanya pelaku tersebut, petugas pun juga melakukan perlawanan hingga baku tembak tak bisa dihindari.
Pelaku pemalakan dengan teror tersebut akhirnya tersungkur dan meninggal ditempat setelah pelor dari petugas menembus tubuhnya.
Setelah didekati oleh petugas ternyata pelaku mengenakan rompi penuh dengan bom menyelimuti tubuhnya.