Sosok.id - Salah mengirim pesan ke nomor orang lain mungkin sudah menjadi hal yang biasa terjadi di hidup kita.
Namun, bagaimana jadinya bila isi pesan tersebut berisi hal-hal yang tak biasa.
Ya, mungkin kita akan merasa sangat malu.
Tetapi untuk kasus yang satu ini sepertinya lebih dari sekadar memalukan.
Seorang pemuda 20 tahun asal Hubei, Tiongkok merasa sangat kesepian sepulang dari acara makan malam bersama teman-temannya.
Pemuda bernama Jie itu kemudian berinisiatif untuk mencari jasa prostitusi online.
Setelah menemukan, ia memutuskan untuk menghubungi seorang gadis yang akan disewanya.
Melansir dari World of Buzzpada Senin (11/11/2019), Jie kemudian menggunakan aplikasi pesan WeChat untuk berkomunikasi dengan gadis tersebut.
Jie lalu mengutarakan keinginannya untuk bersenang-senang malam itu.
Setelah bernegosiasi akhirnya mereka membuat kesepakatan.
Jie pun mentransfer uang sebesar 400 yuan atau sekitar Rp 800 ribu kepada gadis tersebut.
Tak lupa ia juga menyertakan alamat dan nomor kamar di hotel tempat ia menginap.
Sampai saat itu, Jie berpikir akan menghabiskan malam yang menyenangkan.
Hingga akhirnya, setengah jam kemudian seseorang datang mengetuk kamar hotel yang ia sewa.
Jie membuka pintu tapi bayangannya tentang seorang gadis cantik segera sirna.
Ekspresi Jie yang semula semangat pun berubah menjadi raut wajah kaget dan bingung.
Sebab ia melihat pacarnya lah yang berdiri di depan pintunya.
Pacar Jie pun terlihat memasang raut wajah marah.
Rupanya Jie salah mengirim pesan ke akun pacarnya.
Bahkan ia juga mentransfer uang sewa ke rekening pacarnya itu.
Tak perlu dijelaskan, tentu saja pacar Jie langsung mengamuk dan marah-marah.
Sambil menahan malu, Jie pun berusaha untuk membela diri.
Bukannya meredam amarah kekasihnya, hal itu justru membuat pertengkaran mereka semakin meledak.
Pasangan itu saling berdebat hebat dengan nada tinggi.
Mendengar keributan dari pasangan tersebut, staf hotel pun kemudian menghubungi pihak berwenang.
Akhirnya mereka pun dibawa oleh pihak kepolisian ke kantor polisi untuk meluruskan masalahnya.
Situasi pemeriksaan terhadap keduanya bahkan lebih mirip dengan konseling pasangan.
Sebab, melansir dari China Press, polisi harus mengklarifikasi cerita dari masing-masing pihak yang masih terbawa emosi tersebut.
Kemudian polisi membujuk pasangan itu untuk saling bertoleransi.
Mereka berdua pun mengatakan akan menyelesaikan masalah emsional mereka lebih lanjut di masa depan.
(*)