Follow Us

Pengakuan Tukang Becak Bunuh Pemuda yang Jasadnya Ditemukan Sedang Bersujud dan Kronologi Lengkapnya

Dwi Nur Mashitoh - Jumat, 04 Oktober 2019 | 09:40
Polisi menangkap Budiono (tengah), pembunuh pria jenazahnya ditemukan tergeletak di pinggir alan arteri Surabaya - Madiun, Rabu (2/10/2019).
KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ

Polisi menangkap Budiono (tengah), pembunuh pria jenazahnya ditemukan tergeletak di pinggir alan arteri Surabaya - Madiun, Rabu (2/10/2019).

Sosok.ID - Tukang becak asal Jombang yang bunuh seorang pemuda mengakui perbuatannya.

Budiono (48) warga Dusun Jatisari, Desa Pandanwangi, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Jawa Timur ditangkap pada Kamis (3/10/2019) pagi.

Ia ditangkap di tempat pelariannya di wilayah Ploso Kabupaten Jombang karena telah membunuh Achmad Dwi Antoko (21).

Dilansir dari Surya Malang, Achmad Dwi Antoko adalah seorang pemilik warung kopi di Alun-alun Jombang.

Baca Juga: Mati-matian Ogah Komentar Soal Gosip Ayah Biologis Anaknya, Mayangsari Nyatanya Pernah Ngaku Hamil ke Adi Firansyah

Jasad Achmad ditemukan di pinggir jalan pada Rabu (2/10/2019) pagi.

Kondisi jasadnya saat ditemukan tidak biasa, yakni dalam posisi layaknya orang yang sedang bersujud.

Selain itu, ditemukan enam luka tusukan pada jasadnya.

Luka tersebut ditemukan pada bagian leher, dada, dan tangan.

Baca Juga: Pasca 14 Tahun Penjara, Pollycarpus Mantan Tersangka Kasus Pembunuhan Munir Kini Banting Setir Jadi Juragan Telur Asin Hingga Gabung ke Partai Besutan Tommy Soeharto

Diduga, warga Kelurahan Jombatan itu meninggal karena kehabisan darah.

Dilansir dari Kompas.com, Kapolres Jombang AKBP Bobby Pa'ludin Tambunan membeberkan pengakuan Budiono.

Berdasarkan keterangannya, Budiono mengaku bahwa motifnya melakukan aksi pembunuhan itu karena masalah asmara.

Yakni, cinta segitiga antara Budiono dan Achmad serta seorang wanita berinisial PR.

Baca Juga: 15 Tahun Berlalu, Inilah 5 Fakta Pembunuhan Munir, Ada Kejanggalan Hingga Dalang Pembunuhan yang Masih Berkeliaran Bebas

Budiono menganggap bahwa Achmad telah menggangu hubungannya dengan PR yang diketahui sebagai pacarnya.

"Dari keterangan saksi-saksi dan hasil pemeriksaan tersangka, motif ini berawal dari adanya cinta segitiga.

Kebetulan, dia dan korban sama-sama menyukai seorang wanita," ujar Bobby saat konferensi pers di Mapolres Jombang, seperti dikutip dari Kompas.com pada Kamis (3/10/2019).

Kronologi

Baca Juga: Tekor Puluhan Juta Hingga Terancam Hukuman Mati, Aulia Kesuma Ngaku Aksi Pembunuhannya Terinspirasi dari Sinetron

Peristiwa ini bermula ketika pelaku dan korban mengunjungi rumah PR pada Rabu.

Dengan korban yang lebih dulu sampai di rumah PR.

Kemudian keduanya terlibat cekcok yang berujung perkelahian.

Korban lalu berusaha melarikan diri ke jalan yang berjarak 200 meter dari rumah PR.

Baca Juga: Kisah Pelarian Prada DP dari Pusat Pelatihan Hingga Berujung Aksi Pembunuhan Terhadap sang Pujaan Hati

Pertikaian pun berlanjut di sana.

Berbekal sebuah pisau dapur yang dibawanya, pelaku lantas menghabisi nyawa korban.

Melihat korban sudah tersungkur tak berdaya, pelaku lantas kabur dengan mengendarai becaknya.

Usai membunuh korbannya, Budiono kabur ke Kertosono, Kabupaten Nganjuk, kemudian ke wilayah Ngoro, Kabupaten Jombang.

Baca Juga: Kisah Pelarian Prada DP dari Pusat Pelatihan Hingga Berujung Aksi Pembunuhan Terhadap sang Pujaan Hati

Hingga akhirnya ia pergi ke wilayah Ploso dengan mengendarai becaknya dan ditangkap polisi.

(*)

Source : Kompas.com, Surya Malang

Editor : Tata Lugas Nastiti

Latest