Follow Us

Rekannya Meninggal di Atas Kapal Sampai Dibuang ke Laut, Beberapa WNI Angkat Bicara Hanya Tidur 3 Jam dan Makan Makanan Tak Layak: Mau Protes, Susah Sekali

Andreas Chris Febrianto Nugroho - Jumat, 08 Mei 2020 | 12:13
Rekannya Meninggal di Atas Kapal Sampai Dibuang ke Laut, Beberapa WNI Angkat Bicara Hanya Tidur 3 Jam dan Makan Makanan Tak Layak: Mau Protes, Susah Sekali
Kolase (KFEM via BBC)

Rekannya Meninggal di Atas Kapal Sampai Dibuang ke Laut, Beberapa WNI Angkat Bicara Hanya Tidur 3 Jam dan Makan Makanan Tak Layak: Mau Protes, Susah Sekali

Sosok.ID - Lima orang anak buah kapal (ABK) Indonesia yang bekerja di kapal China Long Xing 629 bercerita kepada BBC News Indonesia mengenai pengalaman mereka bekerja di kapal itu.

Mereka dan sembilan ABK lainnya, yang kini berada di Busan, Korea Selatan, dijadwalkan untuk kembali pulang ke Indonesia, Jumat (8/5/2020).

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi sebelumnya mengumumkan bahwa empat dari ABK yang bekerja di kapal itu meninggal dunia.

Tiga dikuburkan di laut (dilarung), sedangkan satu orang meninggal dunia di satu fasilitas kesehatan di Busan.

Baca Juga: Sesama Peramal, Ternyata Mbak You Pernah Wanti-wanti Ada yang Aneh dari Roy Kiyoshi Gegara Sering Oplas

Pemerintah Indonesia meminta Pemerintah China menyelidiki kasus ini dan meminta perusahaan kapal itu bertanggung jawab. Kasus ini juga tengah diselidiki aparat keamanan di Korea Selatan. Inilah kisah yang dituturkan lima ABK dari Busan.

"Tidur hanya tiga jam"

Salah satu ABK Indonesia itu, BR, mengatakan, ia tidak mampu bekerja di atas kapal ikan berbendera China itu karena jam kerjanya yang di luar batas.

"Bekerja terus, buat makan (hanya dapat waktu) sekitar 10 menit dan 15 menit. Kami bekerja mulai jam 11 siang sampai jam 4 dan 5 pagi," ujarnya dalam wawancara melalui video online, Kamis (7/5/2020).

"Setiap hari begitu."

Baca Juga: Heboh Penemuan Mayat Siswi SMP Tinggal Kerangka, Pelaku Pembunuhan Terungkap dari Like Facebook Korban, Begini Kronologinya!

Rekannya, MY (20), mengatakan hal serupa.

Source : Kompas.com

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya

Latest