Follow Us

Siapa Sangka, Setelah Dikubur Mayat Manusia Tetap Akan Bergerak di Liang Lahat, Ternyata Ini Sebabnya

Seto Ajinugroho - Kamis, 19 September 2019 | 16:41
Siapa Sangka, Setelah Dikubur Mayat Manusia Tetap Akan Bergerak di Liang Lahat, Ternyata Ini Sebabnya (ilustrasi)
Tribun Jakarta/Gerald Leonardo Agustino

Siapa Sangka, Setelah Dikubur Mayat Manusia Tetap Akan Bergerak di Liang Lahat, Ternyata Ini Sebabnya (ilustrasi)

Sosok.ID - Mati adalah gerbang kehidupan menuju ke akhirat.

Siapapun yang bernyawa di dunia ini pasti akan mati karena tak akan pernah ada keabadian kecuali di akhirat kelak.

Maka dari itu masih ada sebagian orang atau semua penasaran adanya kehidupan setelah kematian.

Menurut hasil penelitian terbaru, tidak semua yang mati bisa 'beristirahat dengan tenang'.

Baca Juga: Mbah Mijan Bagikan Ciri-ciri Seseorang Terkena Pelet Cinta dan Cara Mengobatinya

Pasalnya, studi ini menemukan bahwa hingga satu tahun setelah kematian, mayat terus bergerak secara signifikan.

Para peneliti di Australia mengungkap penemuan mengejutkan saat menggunakan kamera untuk merekam mayat-mayat yang membusuk.

Selama 17 bulan, sebuah kamera di Australian Facility for Taphonomic Experimental Research (AFTER) telah mengambil gambar mayat setiap 30 menit sekali di siang hari.

Dan dalam kurun waktu tersebut, mayat-mayat yang ada di sana terlihat terus bergerak.

"Yang kami lihat, tangan mereka bergerak secara signifikan. Yang tadinya berada di atas tubuh, kini ada di sampingnya," kata Alyson Wilson, ilmuwan medis di Central Queensland University.

Baca Juga: Tak Kuat Tahan Nafsu, Pria Tua Ini Mencoba Perkosa Mayat Wanita Muda yang Baru Saja Ia Bunuh

Beberapa gerakan bahkan sudah terlihat dari fase awal dekomposisi. Gambar-gambar yang ditangkap kamera cukup membuat para peneliti terkejut.

"Kami rasa, pergerakan tersebut berkaitan dengan proses dekomposisi–ketika tubuh menjadi mumi dan ligamen mengering," papar Wilson.

Wilson dan rekannya menggunakan kamera time-lapse untuk merekam proses pembusukan mayat selama enam bulan.

Gambar yang dihasilkan kemudian dibandingkan dengan sistem poin level dekomposisi tubuh untuk mengetahui interval post-mortem atau seberapa lama orang tersebut telah meninggal.

Hasilnya menunjukkan kecocokan antara sistem poin dengan fotografi time-lapse. Dengan kata lain, kamera tersebut juga bisa menjadi alat forensik yang valid.

Baca Juga: Viral! Lebih Ekstrem Dari Wahana Dufan, Dua Wanita Naik Flying Fox Sambil Bawa Motor, Begini Faktanya!

Menurut Wilson, penemuan ini sangat penting dalam menyelidiki kematian yang misterius.

Hingga sekarang, selama tidak ada bukti bahwa mayat telah dipindahkan–baik oleh hewan atau manusia–para ilmuwan forensik umumnya menganggap bahwa posisi tubuh yang ditemukan di tempat kejadian perkara adalah posisi terakhir sebelum korban meninggal.

Namun, dengan cara terbaru ini, tim forensik bisa menggunakan time lapse untuk membuat data statistik tentang pergerakan jasad.

Pengetahuan ini bisa digunakan untuk menganalisis kejadian perkara dengan akurasi lebih baik di masa depan.

"Ahli forensik akan mampu memetakan TKP, posisi tubuh mayat dan semua bukti fisik. Mereka juga mungkin bisa menemukan penyebab kematian,” pungkas Alyson. (*)

Artikel ini pernah tayang di National Geographic Indonesia dengan judul "Mayat Terus Bergerak Hingga Satu Tahun Setelah Kematian, Ini Penjelasan Peneliti"

Source : Nat Geo

Editor : Seto Ajinugroho

Baca Lainnya

Latest