Sosok.ID - Tepat pada peringatan HUT RI ke-74, Sabtu (17/8/2019) terjadi pembajakkan dan pembantaian KM Mina Sejati oleh tiga orang ABK.
Pembajakan dan pembantaian KM Mina Sejati yang dilakukan 3 orang ABK ini terjadi di sekitar Perairan Kepulauan Aru, Maluku.
Dari insiden pembajakan KM Mina Sejati di Perairan Kepulauan Aru ini sekitar 23 ABK diduga tewas dengan korban selamat sebanyak 9 ABK selamat.
Melansir berita yang sebelumnya diberitakan Sosok.ID, insiden pembajakan dan pembantaian KM Mina Sejati ini diketahui ketika 11 dari 36 ABK melompat ke laut untuk menyelamatkan diri.
Melansir Tribunnews, dari sebelas orang yang nekat menceburkan diri, dua di antaranya meninggal dunia dengan temuan luka sayatan pada kedua tubuh mereka.
Sembilan ABK yang berhasil menyelamatkan diri dari aksi pembajakan kemudian diselamatkan oleh KM Gemilang Samudera yang melintas tak jauh dari KM Mina Sejati.
TNI AL Kepulauan Aru yang mendengar insiden pembajakan tersebut langsung melakukan pengejaran bersama polisi air setempat.
Mengutip Kompas.com, Jumat (23/8/2019), Komandan Pangkalan TNI AL (Danlanal) Aru, Letkol Laut Suharto Silaban mengungkap pembajakan KM Mina Sejati diawali dengan aksi pembantaian.
Hal ini ia ketahui berdasarkan keterangan dari para ABK yang berhasil menyelamatkan diri.
Berdasarkan kesaksian para korban pembajakan dan pembantaian KM Mina Sejati, pelaku terdiri dari 3 orang ABK.
Ketiga ABK tersebut masih memiliki hubungan darah satu sama lain, yakni ayah, anak dan paman.
Letkol Laut Suharto Silaban mengungkap aksi pembantaian dilakukan secara membabi buta ketika puluhan ABK tengah tertidur dan dalam keadaan yang tak berdaya.
“Keterangan yang kami ambil dari ABK, mereka (pelaku) ini adalah bapak, anak, dan paman.
Jadi, keluarga dekat semua,” kata Silaban kepada Kompas.com saat dikonfirmasi dari Ambon, Jumat (23/8/2019).
Ketiga pelaku pembantaian di KM Mina Sejati itu adalah Nurul Huda, Ferri Dwi Lesmana, dan Qersim Ibnu Malik.
Hingga kini belum diketahui keberadaan ketiganya.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com dan Tribunnews, pelaku diduga kuat menyerang para ABK yang tengah tertidur pulas menggunakan parang.
Berdasarkan kesaksian dari ABK yang selamat, pelaku menyerang teman-teman mereka dengan membabi buta.
Aksi pelaku ini diketahui ketika ada yang terbangun saat lonceng kapal berbunyi dan terkejut melihat teman-temannya sudah tewas terbunuh.
"Ada ABK yang melihat langsung tiga pelaku menyerang ABK lainnya dan membunuh mereka.
Jadi ada yang baru terbangun saat lonceng di kapal berbunyi baru kaget saat melihat teman-temannya sudah dibunuh," ungkap Letkol Laut Suharto Silaban.
Dan benar saja saat diperiksa oleh personel TNI AL ketika menggeledah kapal, mereka menemukan banyak bercak darah di atas kapal tersebut.
Kepala Dinas Penerangan Mabes TNI AL, Laksamana Pertama Mohamad Zaenal mengatakan para korban selamat berhasil kabur lantaran sempat melakukan perlawan kepada pelaku.
“13 ABK yang memilih melompat ke laut itu karena mereka ketakutan, mereka tidak berdaya saat itu,” kata Mohamad Zaenal.
Hingga detik ini keberadaan ketiga pelaku pembajakan dan pembantaian KM Mina Sejati masih misteri.
Namun, TNI AL menduga kuat, ketiga pelaku telah mengakhiri hidup mereka dengan cara bunuh diri setelah membantai rekan-rekan sesama ABK.
(*)