Sosok.ID- Seorang laki-laki tega membunuh istrinya kemudian membakar jasadnya bersama sang anak yang masih hidup.
Lantaran, sang istri menolak saat dirinya mengajak untuk berhubungan badan.
Melansir dari Tribunnews.com, pelaku Jumharyono, tega membunuh istrinya, Khoriah, kemudian membakar kontrakan seisinya.
Termasuk di dalamnya sang anak, RY, yang masih berusia 5 tahun.
Pria 43 tahun itu melakukan aksinya pada Selasa (6/8/2019) dini hari.
Tepatnya di kontrakannya yang terletak di Jalan Dukuh V, RT 10 RW 05, Kelurahan Dukuh, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Tetangga Jumharyono, Jondayat (47) yang tinggal tepat di depan kontrakan keluarga itu menjelaskan kronologinya.
Kejadian bermula sekitar pukul 01.00 WIB.
Jondayat dan istrinya terbangun karena mendengar keributan yang berasal dari kontrakan depan rumahnya itu.
Rupanya suara berisik itu karena pasangan Jumharyono dan Khoriah sedang cekcok.
"Saya niat sama istri buat lapor ke RT, belum lapor, eh nenek yang tinggal di samping rumahnya itu teriak kebakaran.
Warga langsung keluar dan benar ada kebakaran di dalam kontrakannya (pelaku dan korban)," kata Jondayat, Selasa.
Menurut keterangannya, saat warga mengecek kontrakan pasutri itu, tersangka terlihat panik.
Dia keluar lewat jendela kemudian terjatuh ke lantai dan pingsan.
"Dia (tersangka) kelabakan keluar jendela, terus jatuh dan pingsan. Kami fokus dobrak pintunya, terus padamin api. Yang dibakar kasur," ujar Jondayat.
Ketika warga masuk ke dalam rumah untuk memadamkan api, mereka melihat jasad Khoriah tergeletak penuh luka.
Mereka juga melihat anak korban, RY (5), menangis kesakitan karena tubuhnya terbakar.
"Kami sudah lihat jenazah sama anaknya, tapi kami padamin dulu apinya pakai baskom air.
Pas padam, anaknya keluar kontrakan lari nangis karena luka bakar," ujar Jondayat.
Kemudian Warga melaporkan peristiwa ini ke Polsek Kramat Jati.
Baca Juga: Hebat! Bocah Usia 5 Tahun Selamatkan 13 Orang dalam Insiden Kebakaran
Polisi yang tiba langsung mengecek lokasi kejadian.
Mereka langsung mengamankan Jumharyono.
Serta membawa dua korban, Khoriah dan RY ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati.
Kasat Reskrim Polres Mero Jakarta Timur, AKBP Hery Purnomo menjelaskan alasan tersangka nekat melakukan aksinya tersebut.
Awalnya, diduga karena masalah ekonomi.
"Saat pulang ke rumah ribut, cekcok mulut masalah ekonomi, kemudian pelaku kesal dan memukuli korban dengan menggunakan batu dan menusuk korban dengan menggunakan gunting," ujar Hery, Selasa.
Usai membunuh istrinya, Jumharyono berniat untuk bunh diri dengan membakar kontrakannya.
Namun, saat api mulai membesar, ia justru keluar dan diamankan warga.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, didapat informasi baru.
Hery mengatakan, Jumharyono diduga kesal karena istrinya menolak untuk diajak berhubungan badan.
Selain itu, berdasarkan hasil penyelidikan sementara, Jumharyono diduga mengidap gangguan kelainan seksual.
"Berdasarkan keterangan para saksi sebelumnya memang terjadi cek-cok rumah tangga. Kemudian kami dapatkan keterangan bahwa yang bersangkutan mengalami kelainan seks," kata Hery
Hal itu lah yang kemudian memicu amarah Jumharyono dan kemudian membunuh sang istri.
"Kemungkinan yang bersangkutan memaksa istrinya untuk melakukan hubungan suami istri, tapi karena ditolak kemudian melakukan perbuatan itu," ujar Hery.
Hingga kini polisi masih menyelidiki kasus tersebut guna mengetahui motif pelaku membunuh istrinya.
Baca Juga: Kecewa Tak Diterima di SMP Impian Akibat Sistem Zonasi, Seorang Siswa di Pekalongan Bakar Ijazah
Sang anak selamat
RY, anak korban dan tersangka berhasil selamat.
Semula, saat warga hendak memadamkan api, mereka mengira bahwa ia sudah tewas.
Namun, kemudian ia berlari sambil berteriak kesakitan.
Lantaran api masih berkobar menyelimuti badannya.
Baca Juga: Viral Video Anjing Dibiarkan di Luar Rumah Sendirian, Kepanasan dan Diikat Sampai Tak Bisa Duduk
Melansir dari Wartakota, Lela, tetangga Jumharyono, menceritakan kejadian tersebut.
"Kami mengira RY sudah meninggal, baru tahu RY masih hidup karena dia tiba-tiba dia bangun dan lari keluar kontrakan.
Jadi enggak lama api padam RY lari keluar kontrakan," kata Lela, Selasa.
Menurut keterangannya, RY lari keluar dengan badan diselimuti bara api.
Ia juga berteriak minta tolong karena kesakitan dan kepanasan.
"Kami semua kaget, dikira RY sudah meninggal," terang Lela.
Berdasarkan keterangan polisi, luka bakar RY mencapai 80 persen.
(*)