Sosok.id - Kisah mengharukan dan menyedihkan datang dari seorang lulusan Akmil.
Yusuf Maulana, adalah anak tukang ojek yang baru saja lulus dari Akademi Militer atau Akmil.
Berniat membanggakan orangtuanya , Yusuf bertekad ingin menjadi seorang TNI.
Sebagai seorang anak ia selalu prihati melihat ayahnya, Anda Sunarto setiap hari kerja keras.
Ketika pulang sekolah dulu, Yusuf kerap mampir ke pangkalan ojek tempat ayahnya menunggu penumpang.
Ia kerap melihat sang ayah mengejar penumpang untuk mencari nafkah.
"Kalau saya pulang sekolah, saya mampir ke tempat bapak saya 'Ya Allah bapak saya kejar-kejar cari penumpang', dari situ saya nekat pasti bisa saya masuk (TNI), apa pun saya mau," ujarnya dikutip Tribun Jabar dari video Channel TNI AD.
Keadaan masa itu membuat Yusuf semakin temotivasi untuk daftar TNI.
Awalnya ia daftar Tamtama TNI AL, ia tak berpikir panjang, tekadnya cuma satu, yakni menjadi anggota TNI.
Kala itu 2015, putra Anda Sunarto itu langsung daftar TNI AL.
Saat mendaftar, usianya merupakan batas akhir dari pendaftaran Tamtama TNI AL.
"Pada 2015 saya daftar Tamtama AL dengan pikiran umur saya udah terakhir, ya udah lah yang penting jadi tentara yang bisa bahagian bapak dan mama juga. ya udah saya tekad apa pun hasilnya saya terima," katanya.
Ditolak masuk pendidikan Tamtama TNI AL karena nilainya terlalu tinggi, hidupnya justru bernasib mujur.
Yusuf Maulana mendapat tawaran untuk daftar menjadi taruna.
"Tapi Allah berkehendak lain, tamtama enggak boleh, jadinya taruna," kata Yusuf Maulana.
Namun, berjalannya pendidikan Yusuf di Akmil, ia justru harus menelan kenyataan pahit.
Sang ibu yang sempat sakit sebelum ia daftar jadi taruna meninggal dunia.
Ibunya meninggal ketika Yusuf mengenyam pendidikan pada tingkat tiga.
Ibunya menghembuskan napas terakhir ketika ia tengah bersiap akan latihan.
Ayahnya sengaja tak memberi tahunya karena takut mengganggu fokus studinya.
"Mama meninggal waktu saya tingkat tiga, pas mau latihan luar, bapak enggak ngasih tau, malah ngasih taunya ke orang lain," kata Yusuf.
"Sempat ke RS dia nengok dulu, tak lama seminggu kemudian saya enggak kasih kabar barang kali di sini lagi dinas atau latihan," katanya.
Ia mengaku, tak tega harus menyampaikan kabar duka pada sang anak.
Sebenarnya ia sedih kehilangan sang istri saat Yusuf masih melakukan pendidikan, belum lulus dari Akmil.
"Enggak tega, enggak apa-apa lah ini mah urusan Allah, saya juga udah berusaha sekuat tenaga, tapi ya namanya kehendak Allah kan enggak tahu. Saya juga sedih juga, dia juga belum lulus, mama udah enggak ada," katanya terlihat sedih.
"Masih ingat dulu, pas ngecek hp ada WA keluarga yang nge-chat, 'ibu, ibunya Yusuf udah enggak ada'," cerita Yusuf.
Membaca kabar mengejutkan itu, ia langsung diam.
Dalam hatinya, Yusuf bertanya mengapa sang bapak tak memberi tahunya.
"Saya langsung diem kenapa bapak enggak bilang. langsung pulang ke paviliun langsung teplon bapak," ujarnya.
"Kenapa Bapak enggak bilang," kata Yusuf pada ayahnya saat itu.
"Ya mau bilang sama siapa Nak," ucap Yusuf menirukan jawaban sang ayah
"Pas pulang ke rumah saya langsung diem di makamnya mama. itu pun enggak nangis, mungkin Yusuf udah ikhlas," kata Yusuf.
Yusuf Maulana pun mempersembahkan kelulusannya dari Akmil untuk mendiang Ibunda tercinta.
Ayahnya bersyukur, sambil menangis dan memeluk putranya, Anda Sunarto mendoakan kesuksesan anaknya.