Follow Us

facebookinstagramyoutube_channeltwitter

Alfredo Reinado, Mantan Tentara yang Hampir Bunuh Presiden Timor Leste dan Buat Huru-Hara Besar di Negaranya

Seto Ajinugroho - Rabu, 17 Juli 2019 | 17:12
Alfredo Reinado (kanan)
Sydney Morning Herald

Alfredo Reinado (kanan)

Tapi pendidikan militer mentereng yang didapat Reinado tak selalu menjamin karirnya baik.

Malah ia merasa didiskriminasi oleh Panglima FDTL Brigjen Taur Matan Ruak.

Alasan diskriminasinya pun bernada rasis, yakni Reinado berasal dari daerah Timor Leste bagian Timur.

Baca Juga: Fenomena Unik Topi Awan Gunung Rinjani, Warga Sembalun : Bahkan Warna dan Ketebalannya Berganti-ganti

Tak puas dengan alasan dari Matan Ruak, maka pada 4 Mei 2006, Reinado bersama 600 anggota FDTL melakukan desersi sebagai protes atas perlakuan diskriminatif negara kepada mereka.

Aksi protes itu lantas ditanggapi oleh Matan Ruak dengan pemecatan massal terhadap mereka semua.

Marah, Reinado bersama rekan militernya, Mayor Augusto Araujo memimpin pemberontakan bersenjata yang dinamakan Gastao Salsinha.

Reinado kemudian menyerang ibukota Timor Leste, Dili.

Penyerangan itu menimbulkan gelombang kerusuhan besar dan geng-geng sipil bersenjata ikut memperparah keadaan dengan melakukan aksi kriminal.

Tentara Australia berusaha menyelamatkan warga Dili dari kerusuhan tahun 2006.
World Slogan

Tentara Australia berusaha menyelamatkan warga Dili dari kerusuhan tahun 2006.

Para mantan tentara yang marah karena dipecat itu melakukan berbagai aksi yang membuat rusuh satu negara, Dili porak poranda dan berdarah.

Reinado juga menggunakan taktik gerilya mirip Fretilin ketika menyerang kedudukan FDTL, sama yang dilakukan kombatan Timor Timur dahulu kala melawan Indonesia.

Source : The Age

Editor : Sosok

Baca Lainnya





PROMOTED CONTENT

Latest

x