Sosok.ID - Penampilan Mario Dandy saat jalani rekonstruksi kasus penganiayaan sedot perhatian publik.
Betapa tidak, saat jalani rekonstruksi, Mario Dandy terpergok tampil mengenakan sepatu branded.
Sementara kawan Mario Dandy, Shane Lukas jalani rekonstruksi mengenakan sandal biasa.
Perbedaan yang mencolok antara Mario Dandy dan Shane Lukas ini sontak ramai jadi perbincangan netizen.
Dilansir dari Kompas TV, Sabtu (11/3/2023) tersangka kasus penganiayaan, Mario Dandy dan Shane Lukas jalani rekonstruksi kejadian pada Jumat (10/3/2023).
Saat jalani rekonstruksi, Mario Dandy dan Shane Lukas tampil mengenakan baju tahanan dan celana pendek hitam.
Perbedaan mencolok di antara kedua tersangka terdapat pada pilihan alas kaki yang dikenakan.
Di saat Shane Lukas hadir mengenakan sandal biasa, Mario Dandy justru terlihat mengenakan sepasang sepatu branded.
Melansir Tribunnews, Jumat (10/3/2023) Mario Dandy diketahui mengenakan sepatu olahraga. dari brand Nike.
Sepatu tersebut adalah salah satu produk Nike dengan seri Fly.By Mid 2 berwarna hitam.
Di sejumlah marketplace, sepasang sepatu yang dikenakan Mario Dandy dibanderol dengan harga Rp 750 ribu hingga paling mahal Rp 1,5 juta.
Seorang warga yang ikut menonton proses rekonstruksi bahkan sempat komentar bahwa sepatu yang dikenakan Mario Dandy terbilang bagus.
Penampakan sepatu branded Mario Dandy saat proses rekonstruksi pun ramai jadi perbincangan di medsos.
Mengutip WartaKotalive.com, Minggu (12/3/2023) usut punya usut, sepatu branded yang dikenakan Mario Dandy saat rekonstruksi bukan miliknya.
Sepatu tersebut rupanya milik salah satu penyidik bernama Bripka Hary.
Sepatu tersebut sengaja dipinjamkan ke Mario Dandy dengan alasan untuk menyesuaikan kejadian sebenarnya.
"Sepatu itu milik penyidik, dipinjamkan kepada Mario untuk menyesuaikan situasi sebenarnya," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Hengki Haryadi
Sebab, saat insiden, Mario Dandy diketahui menendang dan menginjak kepala korban.
"Saat kejadian MDS menggunakan sepatu, baik dalam bentuk injakan ataupun tendangan ke arah yang vital yaitu kepala dan tengkuk," jelasnya.
Oleh karena itu, Mario Dandy diminta mengenakan sepatu.
Agar selama proses rekonstruksi, penyidik bisa tahu apakah sepatu tersebut jadi penyebab korban alami luka hingga koma.
"Penyidik bisa menganalisis apakaah sepatu tersebut merupakan instrumental delik atau alat kejahatan yang bisa berpengaruh terhadap fatalitas luka terhadap korban," lanjut Kombes Hengki Haryadi.
Dari penjelas ini, Kombes Hengki Haryadi berharap tak ada persepsi negatif lagi dari publik terkait hal ini.
"Jadi jangan ada persepsi lain. Itu sepatu penyidik atas nama Bripka Hary," tandasnya.
Baca Juga: Klaim Mario Dandy Niat Tolong D usai Aniaya, Sebut Tak Diizinkan Sosok Ini
(*)