Sosok.ID - Mario Dandy Satriyo mengaku menyesali perbuatannya telah melakukan penganiayaan pada Cristalino David Ozora.
Anak mantan pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo ini juga ingin bertemu dengan David.
Pernyataan Mario Dandy itu diungkap oleh Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan AKP Nurma Dewi.
"Pas kemarin aku tanya 'kamu nyesel?' 'Ya nyesel lah bu'," kata Nurma saat dihubungi Tribun Jakarta, Sabtu (25/2/2023).
Nurma pun kembali mencecar Mario dengan pertanyaan lain.
"Iya nyesal. 'Kenapa bisa begitu sih?', saya gituin. Dia bilang 'ya gitu lah', gitu doang," papar Nurma.
Menurutnya, Mario Dandy benar-benar menunjukkan raut penyesalan tat kala bicara demikian.
"Raut mukanya juga keliatan kalau nyesal," ungkap Nurma.
Tak hanya menyesali perbuatannya, Mario Dandy juga ingin meminta maaf secara langsung kepada David.
Hal itu disampaikan kuasa hukum Mario Dandy, Dolfie Rompas.
Mengutip dari TribunWow.com, Mario Dandy mengungkapkan hal itu sesaat setelah ditahan pihak kepolisian.
"Mungkin dia menyadari hal itu, tetapi tidak bisa karena dia dalam proses hukum.
David juga masih di rumah sakit,” ujar Dolfie di Mapolres Metro Jakarta Selatan, Sabtu (25/2/2023), dilansir dari Kompastv.
Seperti yang diketahui, Mario Dandy telah melakukan penganiayaan terhadap David pada Senin (20/2/2023) malam.
Saat kejadian, David diseret ke sebuah gang gelap di Komplek Grand Permata Boulevard, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Di tempat itu lah, anak pengurus GP Ansor itu dipukuli hingga tak berdaya.
Karena kekerasan yang dialaminya, David menderita diffuse axonal injury.
Dimana kondisi tersebut biasanya dialami pasien yang terlibat kecelakaan karena memacu kendaraan dalam kecepatan tinggi.
Kondisi tersebut biasanya membuat pasien mengalami koma.
Namun, terbaru kondisi David dikabarkan telah membaik.
Skala kesadaran atau Glasgow Coma Scale (GCS) David disebut telah meningkat.
Hal itu disampaikan oleh Pimpinan Tertinggi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta, KH Muhyidin Ishaq usai menjenguk David di Mayapada Hospital Kuningan, Jakarta Selatan pada Minggu (26/2/2023).
"Alhamdulillah David per hari ini, GCS pertama masuk 3, hari kedua sudah 6, hari ketiga 8, sekarang sudah 10 lebih," ungkapnya kepada Grid.ID.
Menurutnya, remaja 17 tahun itu telah membuka mata walaupun belum sadar sepenuhnya.
"Sudah buka mata tapi memang belum sadar. Belom (bicara)," kata Muhyidin lagi.
Adapun, David juga harus memakai bantuan alat untuk menyuplai oksigen ke otaknya.
"Dibolongin sini (leher) untuk suplai oksigen. Menurut dokter, oksigennya rada kurang, jadi harus dibolongi," paparnya.
(*)