Philips Marthen Ditawan OPM, Tiga Pasukan Anti Teror Indonesia Ini Punya Kualifikasi Pembebasan Sandera

Rabu, 15 Februari 2023 | 18:52
kompas.com

Pasukan anti teror TNI

Sosok.ID - Pilot Susi Air asal Selandia Baru, Philips Marthen kali ini nampaknya sudah jadi tawanan pihakTentara Pembebasan Nasional Papua Barat Organisasi Papua Merdeka (TPNPB OPM).

OPM sengaja menawan Philips.

Dari sebuah video yang beredar luas di internet, TPNPB OPM meminta agar tentara Indonesia harus angkat kaki dari Papua.

Juga meminta agar Indonesia mengakui kemerdekaan Papua.

Jika tidak Philips akan dibunuh.

"Tentara indonesia harus pulang, kalau mereka tidak pulang, saya tidak bisa lepas. Militer Papua telah mengambil tawanan sebagai upaya untuk memperjuangkan kemerdekaan Papua. Mereka meminta tentara indonesia untuk pulang, kembali ke indonesia dan jika tidak saya akan tetap aktif atau nyawa saya terancam," ujar Philips mengucapkan permintaan penyandera.

"Kami tangkap pilot hanya lepas dengan Papua merdeka kalau tidak pilot sama sama mati di wilayah koda 3 2 madarakma.

Jadi pilot kami tidak akan lepas, hanya dengan kemerdekaan Papua," tambah OPM.

OPM atau KKB Papua nampaknya mulai bermain api dan amnesia betapa sigapnya militer Indonesia saat Operasi Pembebasan Sandera Mapenduma tahun 1996.

Kini dengan tingkat kesiapan dan peralatan lebih baik, tiga pasukan anti teror Indonesia siap digerakkan sewaktu-waktu untuk menanggulangi eskalasi ancaman termasuk kejadian penyanderaan Philips kali ini.

1. Satuan 81 Kopassus

Grup anti teror pertama Indonesia ialah Satuan 81 Kopassus 'Gultor'

Dibentuk dari hasil operasi pembebasan sandera di Don Muang, Bangkok, Thailand pada 28 Maret 1981, Satuan 81 jelas sangat tepat bila disuruh melakukan operasi bersifat insurgent seperti ini.

2. Bravo 90

Di lingkungan angkatan udara Indonesia, terseliplah nama satuan anti teror Bravo 90.

Satuan ini terbilang cukup unik dimana personelnya sangat lihai berkamuflase layaknya warga sipil biasa.

Sebab mereka dibekali kemampuan intelijen hingga dalpur trimedia (darat, laut, udara).

3. Detasemen Jala Mangkara

Detasemen Jala Mangkara (Denjaka) merupakan satuan elite yang dibentuk gabungan dari Yontaifib Marinir dan Kopaska TNI AL.

Sebagai satuan anti teror, Denjaka punya pengalaman tempur modern warfare saat melakukan pembebasan MV Sinar Kudus dari tawanan perompak Somalia.

Jujur saja perompak Somalia lebih terlatih, punya dukungan artileri, pengalaman tempur lawan pasukan AS hingga jumlahnya sangat banyak dibanding kumpulan kroco pengacau keamanan layaknya KKB Papua atau OPM.

Ketiga satuan anti teror di atas kini disatukan dalam wadah Koopsus TNI.(*)

Baca Juga: Peran Syahrian Abimanyu di Persija, Dari Playmaker Sampai Agen Pemain

Tag

Editor : Seto Ajinugroho