Kisah Cinta Nabi Muhammad dan Aisyah, Menikah di Bulan Syawal

Rabu, 15 Februari 2023 | 14:16
Ilustrasi/Pixabay

Kisah cinta Nabi Muhammad dan Aisyah, menikah di bulan Syawal

Sosok.ID - Kisah cinta Nabi Muhammad dan sang istri, Aisyah merupakan cerita yang menarik.

Sebab, dalam kisah Nabi Muhammad, Aisyah adalah salah satu istri yang paling terkenal.

Aisyah juga merupakan istri yang paling dicintai Nabi Muhammad setelah Khadijah.

Tak hanya itu, Aisyah juga merupakan satu-satunya istri Nabi Muhammad yang dinikahi saat masih gadis.

Sebab, istri lainnya kebanyakan adalah janda.

Dilansir dari islam.nu.or.id, pernikahan Nabi Muhammad dan Aisyah digelar di bulan Syawal.

Kala itu, pernikahan di bulan Syawal adalah hal yang tabu dan menjadi sebuah pantangan bagi masyarakat Arab saat itu.

Namun, pasangan ini bak mematahkan mitos tersebut.

Pernikahan keduanya digelar tiga tahun usai istri pertama Nabi Muhammad, Siti Khadijah wafat.

Saat menikah, Aisyah disebut masih berusia 6 tahun.

Pernikahan itu sendiri terselenggara usai Nabi Muhammad mendapat petunjuk langsung dari Allah SWT.

Nabi Muhammad sempat memimpikan hal tersebut hingga tiga tiga kali.

Sementara melansir dari KOMPAS.TV, Nabi Muhammad tak lantas menggauli Aisyah usai menikah.

Ia baru memulai kehidupan rumah tangga yang sesungguhnya tiga tahun kemudian, saat Aisyah sudah menjadi wanita dewasa.

Diwartakan Sosok.ID sebelumnya, Allah SWT memiliki alasan khusus mengapa memerintahkan Nabi Muhammad menikahi putri Abu Bakar itu.

Yakni, karena otak encer yang dimiliki oleh Aisyah.

Tak sekadar pintar, kecerdasan Aisyah disebut-sebut bisa mengalahkan kepandaian para laki-laki di zaman tersebut.

Dengan kecerdasannya itu, Aisyah diharapkan bisa merekam jejak kehidupan Nabi Muhammad lebih banyak dari sahabat-sahabat Rasulullah.

Hal itu terbukti dengan banyaknya hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah.

Aisyah juga mendirikan madrasah di sekitar Masjid Nabawi yang menjadi rujukan umat Islam.

Baca Juga: Kunci Keharmonisan Rumah Tangga, Ini Kisah Romantis Nabi Muhammad dan Aisyah

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya