Gempa di Turki Buatan Manusia? Alat Canggih AS Dituding Jadi Dalang!

Jumat, 10 Februari 2023 | 15:34
US Air Force

High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP) disebut jadi penyebab gempa Turki

Sosok.ID - Banyak konspirasi bermunculan di tengah kabar duka bencana gempa bumi yang melanda Turki, termasuk alat canggih milik Amerika Serikat (AS) dituding jadi dalang.

Seperti yang diketahui, gempa berkekuatan 7,8 magnitudo pada Senin (6/2/2023) memporak-porandakan Turki.

Gempa yang tergolong berkekuatan dahsyat itu menyisakan duka lantaran mengakibatkan banyak korban jiwa berjatuhan.

Baru-baru ini teknologi canggih milik AS, High-frequency Active Auroral Research Program (HAARP) dituding jadi dalang terjadinya gempa di Turki.

HAARP sendiri merupakan bersama antara Angkatan Udara (AU) dan Angkatan Laut (AL) Amerika Serikat yang dibangun pada tahun 1993.

Pada tahun 2015 kendali teknologi HAARP tersebut diberikan kepada University of Alaska Fairbanks (UAF).

Tudingan terhadap teknologi HAARP milik AS yang disebut jadi dalang bermula dari sebuah unggahan di laman sosial media Facebook.

Dalam unggahan tersebut HAARP dianggap sebagai teknologi yang mampu mengendalikam cuaca Bumi.

Teknologi canggih milik AS itu dianggap mampu merubah cuaca Bumi dengan menggunakan partikel logam bergerak di atmosfer menggunakan gelombang radio.

Melansir dari Canberra Times, Kamis (9/2/2023) teknologi HAARP membutuhkan bantuan pesawat untuk menabur partikel di atmosfer.

Selanjutnya tugas HAARP melanjutkan untuk bisa merubah cuaca dengan gelombang radio.

Namun tudingan tersebut dibantah oleh para ahli baru-baru ini.

Dilansir dari AAP Factcheck, penggunaan HAARP tidak berdampak pada lapisan troposfer dan stratosfer, dua lapisan udara tempat pesawat terbang dan cuaca terjadi.

Sementara itu, disebutkan bahwa fitur utama HAARP sendiri adalah sebagai pemancar frekuensi tinggi untuk mempelajari ionosfer, lapisan tertinggi atmosfer.

Sementara itu para ahli mengatakan tudingan HAARP menjadi dalang gempa bumi di Turki karena asal pembuatan proyek tersebut.

Karena berasal dari proyek militer serta skala yang digunakan membuat HAARP sering dituding menjadi dalang konspirasi.

Bahkan seorang mantan Gubernur di wilayah Minesota yang juga merupakan pegulat bernama Jesse Ventura juga pernah menyinggung soal HAARP.

Jesse Ventura sempat membuat film dokumenter terkait kemampuan HAARP yang disebut mampu mengontrol pikiran manusia.

Dikutip dari CNBC, Profesor Fred Menk seorang ahli ionosfer dan magnetosfer dari University of Newcastle, menyebut klaim HAARP menjadi dalam gempa Turki adalah 'ngawur'.

"Transmisi radio HF (Frekuensi Tinggi) berkaitan dengan interaksi dengan partikel terionisasi - elektron - di ionosfer, di atas ketinggian 100 km."

"Cuaca di permukaan tanah didorong oleh efek geofisika, sebagian besar pemanasan matahari, ke atmosfer netral yang jauh lebih dekat ke tanah, " katanya.

"Ada sejumlah besar pemancar HF secara global yang mengarahkan sinyal daya menengah atau tinggi ke ionosfer."

"Ini digunakan untuk penyiaran radio jarak jauh dan tujuan lain seperti pengawasan (radar) dan memantau keadaan ionosfer."

"Tidak ada kemungkinan semua ini berdampak pada cuaca harian. Saran seperti itu tidak masuk akal."

Sementara itu menurung Menk, terjadinya cuaca berada jauh Dar lapisan ionosfer, yakni di troposfer dan stratosfer.

"Singkatnya, ada celah yang sangat besar antara udara (cuaca yang dapat diamati) dan ionosfer."

"Stasiun Luar Angkasa Internasional terbang pada ketinggian 400 km, di ionosfer, dan tentunya tidak ada hujan di sana." Pungkas Menk.

(*)

Baca Juga: Nasib Bule Turki Mantan Gebetan Ayu Ting Ting Usai Diguncang Gempa

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Baca Lainnya