Makan Lauk Cuka, Kisah Kesederhanaan Hidup Ali Bin Abi Thalib

Senin, 16 Oktober 2023 | 11:44
Pixabay

Ilustrasi - Sahabat nabi sedang berjalan di gurun

Sosok.ID -Sahabat Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Thaib bin Abdul Muththalib bin Hasyim dikenal karena kepimimpinannya.

Selain kisah kepemimpinannya, Ali bin Abi Thalib juga dikenal dengan kesederhanaan hidupnya.

Ayahnya adalah paman dari Nabi Muhammad SAW, Abu Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qushay.

Sedangkan ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf.

Ali bin Abi Thalib memeluk Islam sejak lahir, dikutip via TribunJateng, dari buku tulisan Mustafa Murrad, ia termasuk orang pertama yang masuk Islam.

Ali dirawat dan dididik oleh Nabi Muhammad SAW sejak kecil. Oleh karenanya kasih Nabi Muhammad SAW lah yang membentuk karakter Ali setelah dewasa.

Selain dikenal dengan kepemimpinannya, semasa hidupnya, Ali hidup dengan sederhana.

Bahkan ia cukup makan dengan lauk cuka, minyak, dan roti kering yang dipatahkan dengan lututnya.

Selain itu, pakaiannya yang dikenakan Ali juga ala kadarnya.

Terbuat dari kain yang kasar yang dikenakan untuk melindungi tubuh dari cuaca panas dan terpaan udara dingin.

Hal tersebut sebagai mana dikutip dari tulisan Sayyid Ahmad Asy-Syalaini dalam bukunya yang berjudul Kumpulan Khotbah Ali bin Abi Thalib.

Kesederhanaannya juga terlihat dari kondisi rumahnya.

Di rumah Ali tidak terdapat kasur untuknya berbaring ataupun sebuah bantal.

Ali bersikap zuhud (mementingkan akhirat daripada dunia fana) karena ia merasa hari-hari di dunia hanyalah sekejap.

Dikisahkan pada suatu malam yang dingin, Ali menggigil layaknya orang demam namun tidak menggunakan selimut yang tebal.

Seorang laki-laki mendapati tubuh Ali dalam kondisi seperti itu kemudian berkata,"Wahai Amirul Mukminin, sesungguhnya Allah telah menerapkan bagimu dan keluargamu bagian dari Baitul Mal, tetapi aku melihatmu menggigil karena berselimut beludru butut?"

Kemudian Ali menjawab, "Demi Allah, aku tak mau sedikit pun mengambil harta kalian (kaum muslim), dan kain beludru ini aku bawa dari rumahku."

Dalam sebuah kisah yang diceritakan oleh Abu Ghissin, seorang budak, Ali pernah terlihat membeli pakaian murah pada seorang pedagang pakaian.

Ketika dikenakan, ternyata pakaian tersebut panjangnya hanya sampai sebetis Ali.

Namun, Ali tetap membayar sebesar 4 dirham sesuai dengan harga yang diberikan oleh pedagang tersebut.

Baca Juga: Kisah Zainab, Janda Mantan Budak yang Jadi Istri Nabi Muhammad

(*)

Editor : optimization

Baca Lainnya