Adu Urat Syaraf Shin Tae-yong Vs Thomas Doll

Sabtu, 04 Februari 2023 | 08:45
Kompas.com

Thomas Doll, pelatih Persija yang bersitegang dengan Shin Tae-yong

Sosok.ID - Namanya persaingan di liga sepak bola, adu urat syaraf bisa kena siapa saja.

Contohnya liga Inggris, saking kompetitifnya, hal kecil bisa membuat ketegangan.

Misal pada musim lalu saat Thomas Tuchel menukangi Chelsea.

Kala laga Chelsea Vs Tottenham berakhir seri, Tuchel dan Antonio Conte bersalaman.

Gegara Conte tak menatap mata Tuchel, pelatih asal Jerman itu ngamuk-ngamuk.

Conte yang juga tipikal pelatih keras lantas bersitegang dengan Tuchel di pinggir lapangan.

Intrik, gairah serta emosi inilah yang menjadi ciri khas liga-liga di Eropa.

Pelatih Persija, Thomas Doll yang sudah menukangi tim besar macam Lazio, Hamburger SV, Eintracht Frankfurt hingga Bari tentu tak asing dengan intensitas perang urat syaraf ini.

Baru-baru ini Thomas mengungkapkan kekesalannya karena sembilan pemain Persija dipanggil Shin Tae-yong untuk pemusatan latihan timnas Indonesia U-20.

Thomas mengkritik habis gaya pemusatan latihan yang tak akan berdampak positif ke pemainnya.

"Saya tidak paham dengan pelatih U-20 juga. Karena U-20 kalau di liga Eropa, pasti izin setiap mau ada turnamen. Bisa tidak pemain U-20 itu diberikan waktu untuk bermain di liga, di tim seniornya,"

"Saya merasa ini sangat berbeda dengan pelatihan, tidak ada perkembangan, tidak ada rasa kompetisi sama sekali. Dan bagaimana mau bermain di Piala Dunia U-20, mereka selama TC melawan Vietnam dan Brunei tapi level U-20. Beda dengan kompetisi di Liga 1." bebernya dikutip dari bolasport.com, Sabtu (4/2/2023).

Thomas menyindir jika pelatih Shin tak paham sepak bola.

"Semua pemain U-20 itu membutuhkan sebuah kompetisi. saya merasa Shin Tae-yong tidak paham soal ini (pemain butuh kompetisi)," bebernya.

Karena hal ini Shin membalasnya.

Shin membeberkan jika benar dirinya tak paham sepak bola maka timnas Korsel tak akan pernah ia tangani.

"Kalau saya tidak tahu tentang bola bagaimana bisa jadi pelatih Piala Dunia dan bagaimana bisa jadi pelatih Timnas Indonesia juga?," ucap Shin.

Terlebih pemusatan latihan diakui Shin merupakan permintaan presiden Jokowi.

"Memang benar kata pelatih Persija kalau tingkat atau level liga sangat tinggi, tetapi ya tidak seperti itu saat ini karena ada kekurangan juga dan juga ini permintaan dari pak Presiden, Jokowi, dan pak Menpora (Zainudin Amali) juga," jelasnya.

Perlu diketahui jika memang di Eropa pemusatan latihan timnas jarang dilakukan.

Sebab klub-klub di Eropa lah yang mendidik pemainnya agar meningkat secara permainan tim maupun individu.

Jadi saat dipanggil timnas mereka sudah siap secara teknik dan skill.

Pelatih timnas tinggal memadukan dan menyusun strategi beserta taktik tanpa harus mengajari bagaimana cara mengoper, mendribble hingga menendang bola ke pemainnya.(*)

Baca Juga: Klien Diancam Ferry Irawan, Hotman Paris Tantang Balik Soal Video Intim

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : BolaSport.com

Baca Lainnya