3 Lokasi Jadi Saksi Bisu, Daftar KDRT yang Dialami Venna Melinda

Sabtu, 28 Januari 2023 | 15:57
Instagram @vennamelindareal

Venna Melinda mengungkapkan setidaknya 3 tempat menjadi lokasi kekerasan yang dilakukan oleh Ferry Irawan.

Sosok.ID - Ibunda Verrell Bramasta, Venna Melinda mengungkapkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dialaminya bukan terjadi hanya sekali.

Ia mengungkapkan setidaknya 3 tempat menjadi lokasi kekerasan yang dilakukan oleh Ferry Irawan.

Tiga tempat itu yakni di rumah, di hotel di Kota Medan, dan di hotel di Kediri.

Pengakuan Venna Melinda disampaikan melalui tayangan di YouTube NIT NOT, dikutip Sosok.ID pada Sabtu (28/1/2023).

Menurut Venna, kekerasan fisik yang dialaminya terjadi setidaknya 3 bulan terakhir sejak bulan November 2022.

Ferry Irawan selalu melakukan aksinya di ruangan tertutup tanpa adanya CCTV, sehingga tidak ada rekaman yang menunjukkan perbuatannya.

"Selama tiga bulan terakhir ini, memang kalau kekerasan fisik itu dilakukan di dalam ruangan yang tidak ada CCTV," terang Venna.

Selain di rumah, ia pernah mengalami kekerasan saat berada di Medan dan terbaru di Kediri.

"Kalau di rumah itu di kamar, di kamar pribadi dan kalau kekerasan yang di hotel itu sudah dua kali, yang pertama di hotel di Medan."

Peristiwa di Medan terjadi pada 17 November 2022. Saat itu Venna Melinda memaafkan Ferry Irawan.

Terlebih ia masih harus menghadiri acara penting dan tidak sempat membuat laporan.

"Itu memang saya tidak melaporkan karena saya ada acara jadi saya masih memaafkan," ujarnya.

Namun, Ferry Irawan mengulangi lagi kejadian KDRT di hotel di Kediri pada 8 Januari lalu yang berujung laporan kepolisian.

Ibunda Verrell Bramasta menerangkan, kejadian di Kediri adalah KDRT yang paling parah yang dialaminya.

"(KDRT) yang ke dua ya di Kediri tanggal 8 Januari 2023. Itu memang model terbaru ya," kata Venna.

Venna menerangkan kekerasan yang kerap ia terima dari Ferry Irawan. Ia sering dibekap hingga kesulitan bernafas.

"Maksudnya biasanya kan saya dibekap, dipitinglah istilahnya. Sampai saya nggak bisa gerak, kaki sama tangan pasti udah lemas banget atau dibekap tadi sampai saya nggak bisa nafas," lanjutnya.

Sementara di Kediri, ia diangkat dan didorong oleh Ferry, kemudian ditindih di daerah perut dan di wajah hingga pembuluh darah di hidungnya pecah.

"Di tanggal 8 itu itu gaya terbaru mungkin ya, jadi saya diangkat, didorong ke tempat tidur. Kemudian saya ditindih di daerah perut tangan saya di seperti yang ditanyakan tadi dipegang,"

Tekanan dari jidat Ferry Irawan ke kepalanya itu lah yang menyebabkan Venna Melinda berdarah-darah.

"Memang kepala saya dikunci pakai jidatnya dia, jadi kepala saya nggak bisa gerak karena dikunci pakai jidatnya."

"Ditekan sedemikian keras, sampai saya waktu memandang langit-langit atap Hotel itu kan putih ya, tapi saking kerasnya itu kayak gelap," terang Venna Melinda.

Dia bahkan sempat menduga tulang hidungnya patah.

"Saya ngerasa itu tulang hidung saya bergeser, makanya saya bilang: 'abi, abi ini patah nih kayaknya patah'. Nah begitu dia lepas, saya berdiri itu darah ngocor," tandas Venna Melinda.

Ogah Ketemu Ferry Irawan

Kasus KDRT yang dialami Venna Melinda membuat bobotnya turun 5 kg karena stres dan sering menangis.

"Saya turun lima kilo, saya nggak bisa tidur, ketakutan, parno, sering nangis," ujarnya dalam kesempatan di YouTube Intens Investigasi.

Venna Melinda bukan hanya terluka secara fisik namun juga batin.

"Saya nggak hanya luka di tulang rusuk, jiwa saya juga terluka," ujarnya.

Adapun di kesempatan yang sama, Venna menegaskan tak sudi bertemu Ferry Irawan.

"No! saya tidak mau ketemu lagi," tegasnya.

Mengutip Kompas.com, pihak Ferry Irawan sebelumnya berusaha mengajukan permohonan kepada pihak Polda Jawa Timur untuk dapat dipertemukan dengan Venna Melinda.

Ferry berharap bisa berdamai, namun agaknya Venna sudah menutup pintu damai. (*)

Baca Juga: Ferry Irawan Benar, Venna Melinda Tidak Patah Hidung

Tag

Editor : Rifka Amalia