Profil Heru Budi Hartono Pengganti Anies Baswedan yang Digugat ke PTUN

Jumat, 27 Januari 2023 | 14:42
YouTube Sekretariat Negara

Disanjung Jokowi karena proyek Sodetan Ciliwung, PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menggantikan Anies Baswedan, digugat warga ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Sosok.ID - Sosok PJ Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono yang menggantikan eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, digugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Di sisi lain, Heru Budi Hartono adalah sosok yang cukup dekat dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).

Mengutip Warta Kota, Heru Budi Hartono sebelumnya menjabat sebagai Kepala Sekretariat Presiden, Kementerian Sekretariat Negara.

Ia ditunjuk menggantikan Anies Baswedan dalam Rapat Tim Penilai Akhir (TPA) yang dipimpin Presiden Jokowi di Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (7/10/2022) siang.

”Ya, sudah diputuskan Pak Heru (Budi Hartono),” ucap pejabat di Istana Merdeka, mengutip Kompas.id via Warta Kota.

Lalu, siapakah Heru Budi Hartono?

Profil Heru Budi Hartono

Melansir TribunnewsWiki.com, Heru Budi Hartono merupakan pejabat yang lahir pada 13 Desember 1965 di Medan, Sumatera Utara.

Sebelum ditunjuk menjadi PJ Gubernur DKI Jakarta, ia sempat menjadi Kepala Sekretariat Presiden, sejak 2017.

Semasa sekolah dasar, ia pernah mengenyam pendidikan 3 tahun di Pakistan, melanjutkan pendidikan sekolah menengah di SMP PSKD I Jakarta Pusat, dan melanjutkan di SMA di Den Haag, Belanda.

Heru Budi Hartono merupakan lulusan sarjana S1 dan S2 di Universitas Krisna Dwipayana, Jakarta.

Di tahun 1993-1995 ia pernah menjabat sebagai Staf Khusus Wali Kota Jakarta Utara, tahun 1995-1999 sebagai Staf Bagian Penyusunan Program Kota Jakarta Utara, tahun 1999-2002 sebagai Kasubag Pengendalian Pelaporan Kota Jakarta Utara, tahun 2002-2007 sebagai Kasubag Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara.

Tahun 2007-2008 sebagai Kepala Bagian Umum Kota Jakarta Utara, 2008-2012 sebagai Kepala Bagian Sarana dan Prasarana Kota Jakarta Utara, tahun 2012-2013 sebagai Kepala Bagian Kerjasama Luar Negeri DKI Jakarta, tahun 2013-2014 sebagai Kepala Biro Kepala Daerah dan Kerjasama Luar Negeri DKI Jakarta.

Tahun 2014-2015 sebagai Wali Kota Jakarta Utara, dilanjutkan sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Kepala Sekretariat Presiden.

Disanjung Jokowi

Setelah menggantikan peran Anies Baswedan, kinerja Heru Budi disanjung Jokowi. Pasalnya, Heru Budi merampungkan proyek Sodetan Ciliwung-Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur.

Saat meninjau proyek tersebut pada Selasa (24/1/2023), Jokowi terheran-heran dengan proyek yang kini segera rampung, diperkirakan April.

"Saya juga kaget dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru. Saya enggak tahu pendekatannya apa tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi karena sudah selesai," kata Jokowi, mengutip Tribunnews.com.

Jokowi menyebut, berhasilnya proyek itu akan mengurangi lahan banjir di Jakarta.

"Ini akan mengurangi banyak sekali lahan genangan, lahan banjir yang ada di Jakarta karena ini dari Sungai Ciliwung," kata dia.

"Normalisasi Ciliwung, normalisasi sungai-sungai yang ada kali Pesanggrahan, Kali Angke, Kali Cipinang, dan kali-kali yang lainnya juga harus dinormalisasi kalau kita ingin Jakarta tidak banjir," terang Jokowi lebih lanjut.

Digugat ke PTUN

Di sisi lain, ketika Heru Budi disanjung Jokowi karena merampungkan proyek Sodetan Ciliwung, ia digugat ke PTUN oleh 24 warga.

Melansir Kompas.com, warga melayangkan gugatan atas Keputusan Gubernur (Kepgub) Nomor 979 Tahun 2022 tentang Lokasi Penataan Kampung dan Masyarakat Tahap II.

Mereka ingin Heru Budi menerbitkan peraturan baru tentang penataan kampung dan masyarakat.

Warga menuntut Heru Budi memenuhi beberapa permintaan, yakni Heru Budi diminta membayarkan ganti rugi akibat dilaksanakannya penggusuran paksa, diminta membangunkan kembali rumah 24 warga di tempat semula sesuai luas bangunan semula.

Heru Budi sendiri kebingungan dengan gugatan tersebut.

"Ya, kami enggak tahu kenapa digugat. Siapa yang gugat? (Tanya) Biro Hukum itu," katanya. (*)

Baca Juga: Sosok di Balik Suksesnya Proyek Sodetan Ciliwung yang Sempat Mangkrak 6 Tahun

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya