Sebut Fans Badminton INA Pendidikan Rendah, Komentator Ini Dirujak

Sabtu, 21 Januari 2023 | 10:24
Instagram @fadlyflo | YouTube BWF

Dalam laga Minions di India Open 2023, komentator badminton dikritik keras usai sebut fans badminton Indonesia berpendidikan rendah.

Sosok.ID - Panas, penggemar badminton Indonesia naik darah dengan tulisan komentator Inews TV, dikritik justru mencaci.

Seorang komentator badminton dari stasiun TV Swasta Tanah Air, Inews TV atau MNC Group, Fadly Sungkara dengan nama pengguna Instagram @fadlyflo mencuri perhatian Badminton Lovers Indonesia (BL INA).

Fadly, yang menjadi komentator dalam pertandingan perempat final India Open 2023 partai ganda putra Indonesia melawan ganda putra China, dikritik karena komentarnya yang dianggap tidak relevan dengan kondisi lapangan.

Saat itu, ganda putra Indonesia yang bertanding adalah Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Minions) melawan ganda putra China Wang Chang/Liang Wei Keng, pada Jumat (20/1/2023).

Dalam komentarnya, Fadly dinilai terlalu berfokus pada permainan Kevin. Ia memuja-muja Kevin bahkan ketika pemain berusia 27 tahun itu melakukan eror.

Sementara pasangannya, Marcus, tidak diperhatikan oleh Fadly. Menciptakan kesan seolah Kevin bermain di partai tunggal meskipun Marcus yang karib disapa Sinyo juga berjuang.

Sikap kurang profesional yang ditunjukkan Fadly saat menjadi komentator di pertandingan Minions itu pun dikritik oleh warganet.

Namun bukannya berbenah dan memperbaiki yang salah, justru Fadly melempar api dengan menyebut penggemar badminton Indonesia atau BL INA sebagai orang-orang berpendidikan rendah.

"Ingin rasanya menanggapi para netizen, tapi mengingat mereka adalah orang kampung dengan latar pendidikan yang rendah jadi lebih baik saya biarkan saja. Gak level," tulisnya dalam postingan Instagram, dikutip Sosok.ID dari Instagram @fadlyflo pada Sabtu (21/1/2023).

Disorot Wartawan Senior

Respon Fadly menjadi sorotan wartawan senior Ainur Rohman yang sudah malang-melintang meliput pertandingan olahraga.

Ainur Rohman melalui Twitternya mengatakan, ia menonton ulang pertandingan semalam saat Minions melawan Wang/Liang dan mendapati komentar-komentar Fadly yang berlebihan.

"Krn penasaran, akhirnya nonton ulang. Komentar2nya dlm memandu pertandingan menyedihkan. Berlebihan, tak berbasis realitas. Gila glorifikasinya," tulis Ainur pada Sabtu pagi, dikutip dari Twitter @ainurrahman.

Ainur kemudian memposting tangkap layar celotehan Fadly di Instagram yang menyebut BL INA berpendidikan rendah. Ainur tidak membenarkan respon Fadly.

"Tp yg lebih menyedihkan adl responsnya menanggapi BL yg kecewa," kata Ainur.

Terlebih kritik yang disampaikan penggemar terhadap cara Fadly menjadi komentator dinilai sesuai dan perlu menjadi bahan evaluasi.

"Pongah. Pdhl nyebut nama Wang/Liang aja masih sering kebolak-balik," kritik Ainur untuk Fadly.

Ainur lebih lanjut menunjukkan contoh-contoh komentar Fadly yang tidak berdasarkan fakta di lapangan.

"Meskipun seorang diri, Kevin mampu meredam serangan2 dari pasangan Chaina.."

"...terutama Kevin yg sangat rileks dlm melakukan defense. Dia tdk perlu bekerja keras. Inilah tipikal pemain berkelas."

"Kevin maksudnya sangat baik, cuma agak sedikit melenceng (pdhl out jauh)," terang Ainur.

Ia juga tak sependapat dengan hinaan yang disampaikan untuk BL INA, sebab menurut Ainur, fans badminton Indonesia dikenal berwawasan luas oleh dunia.

Salah satu yang mengakuinya adalah mantan pebulutangkis Inggris, Gillian Margaret Clark atau yang lebih karib disapa sebagai Oma Gill oleh fans badminton dunia.

"Gillian Clark pernah menyebut fans bulu tangkis Indonesia sbg "salah satu basis penggemar paling antusias dan paling berpengetahuan di dunia."

Ini komentator play-by-play lokal kok berani2nya menyebut netizen badminton "orang kampung dengan latar pendidikan yang rendah."" tandas Ainur.

Akibatnya, banyak yang berharap agar siaran badminton kembali ke TVRI.

Pada Sabtu pagi, kata Oma Gill, TVRI, Komentator, dan Minions bahkan menduduki trending topic Indonesia di Twitter.

Twitter
Twitter

Trending topic Twitter pada Sabtu (21/1/2023) pagi.

Kekecewaan Netizen

Setelah postingan Ainur viral di Twitter, fans badminton Indonesia yang kecewa dengan cara Fadly merespon kritik lantas berbondong-bondong meninggalkan komentar di Instagram @fadlyflo.

Tiga postingan terakhir Fadly terpantau sudah dihapus, namun warganet tak berhenti meninggalkan komentar di postingan lainnya.

Media besar dengan lebih dari 200 ribu pengikut @ina_badminton juga turut meninggalkan komentar di Instagram Fadly.

"WAH ANDA MACAM2 YAH MAS NGATAIN BL ANAK KAMPUNG," tulisnya.

Ada pula komentar-komentar yang menduga Fadly memuji Kevin secara berlebihan karena berusaha cari muka ke pimpinan MNC Group Harry Tanoesoedibjo, yang juga merupakan calon mertua Kevin.

"Ngejilatnya tanda kali ya wkwkw ,muji Kevin selebay itu yg bnyak erorr tadi malam,karna tau Kevin calon mantu MNC grup wkwkwk, pling gedek sok komentatorin badminton, yang bukan bidang Lu kesanaa ,sekali lagi sebelum jadi komentator riset awal dulu,jngan asal bacot doang di tv ..." tulis @marwansyah_real07.

"Kevin main banyak eror dipuji2 kek Tuhan. Lu kata main MS dia?" komentar @paull_ahn.

Warganet juga menyarankan agar Fadly banyak riset dan belajar dari cara Oma Gill selaku komentator BWF dalam menyampaikan komentar saat jalannya pertandingan.

"Banyak2 nonton komentator bwf ya, belajar dari Oma Gill. Banyakin nonton pertandingan badminton sebelum komen. Komentator baru nyemplung, ngerti badminton kagak. Gak level dibanding sama yg pro," tulis @almondmaltlatte.

Adapun mengutip BWF Score, Minions kalah dua game langsung dari ganda China Wang/Liang dengan skor 12-21, 18-21 dalam pertandingan yang dilangsungkan di K.D Jadhav Indoor Hall, New Delhi, India, pada Jumat (20/1/2023) itu.

Sejauh ini, Minions yang pernah menduduki peringkat 1 dunia dalam jangka waktu yang lama itu dikalahkan oleh WWang/Liang sebanyak 3 laga. (*)

Baca Juga: Inggris Ingin Juarai Gelaran All England? Dugaan Konspirasi Tim Badminton Indonesia Digembosi Jadi Sorotan, Markus Gideon Dkk Sampai Ngamuk!

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya