Sosok Pemain Timnas Maroko Sofiane Boufal, Viral Lari ke Pelukan Ibu Usai Pecundangi Timnas Portugal

Senin, 12 Desember 2022 | 09:43
Instagram @sofianeboufal_19

Sofiane Boufal, pemain Timnas Maroko yang viral karena aksinya lari ke sang Ibu usai sukses tumbangkan Portugal di perempat final Piala Dunia 2022.

Sosok.ID - Sosok Sofiane Boufal, pemain Timnas Maroko yang viral karena lari ke pelukan sang Ibu usai laga perempat final Piala Dunia 2022 melawan Timnas Portugal pada Sabtu (10/12/2022), pernah mengungkap arti sang ibu bagi dirinya.

PulangnyaTimnas Portugal di babak perempat final Piala Dunia 2022, menandai sejarah baru bagi Benua Afrika sebagai wakil pertama yang lolos ke babak semifinal Piala Dunia.

Maroko juga sukses mengukir sejarah untuk timnya sendiri. Pasalnya prestasi terbaik Timnas Maroko sebelumnya yakni melaju ke babak 16 besar Piala Dunia 1986 silam.

Kemenangan Timnas Maroko 1-0 atas Timnas Portugal sukses mengejutkan penggemar sepak bola di seluruh dunia.

Tim Singa Atlas itu membuat Timnas Portugal yang memiliki bintang ternama Cristiano Ronaldo, pulang lebih awal.

Usai pertandingan di Stadion Al Thumama, Doha, Sabtu (10/12/2022) itu berakhir dengan kemenangan Maroko, banyak peristiwa mencuri perhatian. Salah satunya larinya seorang pemain Timnas Maroko ke pelukan Ibundanya.

Pemain Timnas itu lantas melakukan selebrasi dan berdansa dengan sang Ibunda.

Dia adalah Sofiane Boufal, yang klip kebahagiaannya berdansa dengan sang Ibu telah tersebar di seluruh sosial media dan menjadi viral di seluruh dunia.

Raut wajah bersuka-cita terpancar jelas di wajah Sofiane Boufal dan sang ibu yang merupakan sosok berjasa baginya.

Pada wawancaranya tahun lalu,pemain yang lahir di Paris, Perancis, 17 September 1993 itu sempat mengungkap arti sang ibu dalam karirnya sebagai pemain sepak bola.

“Saya melihat Ibu saya berangkat pada pukul 6 pagi untuk bekerja. Jadi, saya tak mau merusak segalanya, mengingat saya punya talenta,” kata Boufal pada 2021 silam, dikutip Sosok.ID via BangkaPos.com.

Boufal menerangkan, dia memutuskan untuk berhenti sekolah dan fokus pada sepak bola.

Menyaksikan perjuangan ibunya di karir sepak bola membuatnya semakin tersadar bahwa dia harus serius dan tak boleh menyia-nyiakan bakatnya.

Boufal pun merelakan hal-hal menyenangkan yang biasa dilakukan orang-orang seusianya sewaktu muda.

“Pada usia 16 atau 18 tahun, tak ada pergi ke bioskop, pesta, atau ke klub malam,” kata Boufal.

Sukses di dunia sepak bola bagi Boufal tak akan terjadi jika bukan karena ibunya.

Sang ibu merupakan bahan bakar terbesar bagi dirinya.

“Ketika saya menandatangani kontrak pertama dengan Angers SCO, saya tak mendapatkan gaji besar, saya hanya menerima 200 euro untuk menyenangkan diri sendiri. Sisanya untuk Ibu saya,” ujar pemain yang lihai mendribel bola ini.

Perjuangan itu tak sia-sia, Boufal sukses menjadi salah satu pemain yang mengukir sejarah hebat bagi Timnas Maroko.

Ia bahkan disebut sebagai pemain kunci Timnas Maroko di Piala Dunia 2022. Ia bermain di posisi gelandang untuk Timnas Maroko, juga untuk klub Ligue 1 Angers.(*)

Baca Juga: Keok Dibabat Maroko, Sosok Pelatih Klaim Pemain Timnas Spanyol Sudah Latihan 1000 Tendangan Penalti

Tag

Editor : Rifka Amalia