Sosok.ID -Foto prewedding Kaesang Pangarep dan Erina Gudono disebut memberi kesan horor.
Pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono sudang semakin dekat.
Diketahui, keduanya akan menggelar acara pernikahan pada Desember 2022 mendatang.
Foto prewedding pun sudah dibagikan Kaesang dan Erina Gudono ke media sosial.
Ada beragam konsep foto prewedding Kaesang dan Erina Gudono.
Namun, ada foto yang cukup mencuri perhatian netizen karena dinilai memberi kesan mistis dan horor.
Kaesang Pangarep membagikan foto preweddingnya dengan Erina Gudono lewat akun Instagramnya @kaesangp, (6/11/2022).
Dalam foto tersebut, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono kompak mengenakan pakaian serba putih sambil bergandengan tangan mesra di bawah pohon beringin.
"Ada banyak cara untuk menunjukkan rasa sayang, termasuk dengan menuruti permintaan prewed," tulis Kaesang Pangarep pada keterangan unggahannya.
Netizen yang melihat postingan itu pun ramai menyebut bahwa konsep foto Prewedding Kaesang dan Erina tersebut terkesan horor.
Namun, Erina Gudono tak merasa demikian dan lantas memberi tanggapan yang berbanding terbalik dengan netizen.
Kaesang Pangarep dan Erina Gudono
Melalui postingan Instagram Storynya @erinagudono, Erina Gudono mengungkapkan makna dibalik foto prewedding yang membuat heboh tersebut.
Calon menantu Presiden Jokowi itu menjelaskan bahwa foto dengan latar pohon beringin dipilih karena pohon beringin memiliki makna mendalam.
"Karena banyak yang tanya 'Kenapa fotonya di pohon beringin?'," tulis Erina Gudono.
"Karena pohon beringin punya makna tempat teduh dan berlindung," jelasnya.
Erina menambahkan, menurutnya pohon beringin juga memiliki akar menjalar yang berasal dari satu pohon, sama seperti keberagaman suku bangsa Indonesia.
"Pohon beringin juga punya sulur dan akar yang menjalar kemana-mana, berasal dari satu pohon yang sama," tulis Erina Gudono.
"Seperti halnya keragaman suku bangsa yang menyatu di bawah nama Indonesia," imbuhnya.
Baca Juga: Kirim DM ke Ayah Alleia, Sosok Wanita Ini Dapat Pertolongan Ariel NOAH, Netizen Iri: Nangis lah
(*)