Pindah ke Madyan, Kisah Nabi Musa Nikahi Putri Nabi Syuaib

Senin, 09 Oktober 2023 | 09:38
Pixabay

orang orang sedang menunggangi onta di mesir

Sosok.ID - Nabi Musa kala itu bertemu dengan dua orang gadis yang menunggu giliran mengambil air di sumur untuk gembalanya.

Nabi Musa AS kemudian membantu keduanya dengan memindahkan batu besar yang menutupi sebuah sumur.

Dua gadis itu pun bisa memberikan air minum untuk kambing ternaknya dan pulang lebih cepat dari biasanya.

Setibanya di rumah, dua gadis itu bercerita kepada sang ayah mengenai pengalaman yang dialaminya. Lalu sang ayah meminta salah satunya mengundang Musa ke rumah untuk bertemu.

Setelah bertemu sosok tua itu, Musa menceritakan kejadian yang dialaminya, dan bahwa ia sampai ke Madyan karena dikejar-kejar oleh tentara Firaun.

Pria tua itu kemudian menenangkan Musa dan berkata, “Janganlah engkau takut! Engkau telah selamat dari orang-orang yang zalim itu.”

Pria tua itu meminta Musa tenang dan merasa nyaman di wilayahnya.

Lalu salah satu dari dua gadis itu menyarankan ayahnya untuk mempekerjakan Musa karena kekuatannya dan sikapnya yang amanah.

Ia berkata, “ Wahai ayahku! Jadikanlah dia sebagai pekerja (pada kita), sesungguhnya orang yang paling baik yang engkau ambil sebagai pekerja (pada kita) ialah orang yang kuat dan dapat dipercaya.”

Dikisahkan, gadis yang berjalan di belakang Musa menuntun arah adalah Shafura, dan ayahnya adalah Nabi Syuaib.

ʿUmar, Ibn ʿAbbâs, Qatâdah, Muḥammad ibn Isḥâq dan yang lainnya mengisahkan: “Ketika dia berkata: 'Sesungguhnya, yang terbaik untuk kamu pekerjakan adalah yang kuat, dapat dipercaya,' ayahnya berkata kepadanya: 'Apa yang kamu ketahui tentang itu? 'Dia berkata dalam jawaban:' Dia mengangkat batu yang hanya bisa diangkat oleh sepuluh orang, dan ketika aku kembali bersamanya, aku berjalan di depannya, tetapi dia berkata kepadaku, berjalan di belakangku, dan jika aku bingung arahnya, lemparkan kerikil sehingga saya akan tahu ke mana harus pergi."

Ayah Shafura kemudian menyampaikan niatnya untuk menikahkan Musa dengan salah satu dari anaknya.

Pernikahan itu dilakukan dengan mahar Musa bekerja kepadanya selama 8 tahun atau 10 tahun jika Musa mau.

“Sesungguhnya aku ingin menikahkanmu dengan salah satu dari kedua putriku ini, atas dasar engkau bersedia bekerja kepadaku selama delapan tahun. Apabila engkau menyempurnakan menjadi sepuluh tahun, itu adalah kebaikan darimu. Aku tidak ingin memberatimu. Dan engkau, insya Allah, akan mendapatiku termasuk orang-orang yang baik.” (QS. Al Qashash: 27).

Nabi Musa menerima tawaran itu. Dia menikahi Shafura dan selama 10 tahun tinggal di Negeri Madyan. (*)

Baca Juga: Tinggalkan Mesir, Kisah Nabi Musa Berpindah ke Madyan dan Bertemu Jodohnya

Tag

Editor : optimization