Kisah Nabi Musa Kagumi Umat Nabi Muhammad hingga Ingin Memilikinya

Kamis, 20 Oktober 2022 | 19:03
Ilustrasi/Pixabay

Kisah Nabi Musa Kagumi Umat Nabi Muhammad hingga Ingin Memilikinya

Sosok.ID - Banyak sekali kisah-kisah Nabi yang dapat diteladani oleh umat manusia. Salah satunya yakni kisah Nabi Musa AS kala mengagumi umat Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW merupakan Nabi terakhir yang diutus oleh Allah SWT untuk menyempurnakan agama pendahulunya.

Bukan hanya ajaran yang dibawanya sempurna, umat Nabi Muhammad SAW juga merupakan yang terbaik dibanding umat-umat terdahulu.

Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT QS. Ali Imran: 110 yang artinya:

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.” (QS. Ali Imran: 110).

Meskipun Nabi Muhammad hidup jauh setelah kehidupan Nabi Musa, namun rupanya kabar mengenai diutusnya Nabi Muhammad telah lama didengar Nabi Musa AS.

Nabi Musa AS saat membaca al-alwah (kitab) mengetahui informasi mengenai keistimewaan sekelompok umat yang belum pernah ada sebelumnya.

Nabi Musa AS merasa sangat kagum dengan sekelompok umat tersebut, hingga menginginkan agar mereka menjadi umatnya.

Cerita mengenai kekaguman Nabi Musa terhadap umat Nabi Muhammad disampaikan oleh Wahab Ibn Munabih seorang pemuka tabi’in ahli sejarah, dalam kitab Sabil al-Addikar karya Syekh Al-Habib Abdullah ‘Alawi Al-Haddad, seperti dikutip Sosok.ID dari islam.nu.or.id.

Dikisahkan, Nabi Musa AS bertanya kepada Allah SWT mengenai keistimewaan umat tersebut.

Nabi Musa berkata, "Wahai Rab-ku! Siapakah umat Muhammadiyah (bangsa Nabi Muhammad) yang saya temukan di alwah? (wahyu kitab taurat yang tertulis dalam bentuk lembaran)."

Allah menjawab: “Mereka adalah umat Ahmad (Nabi Muhammad ﷺ). Mereka ridha dengan sedikit rezeki yang kami berikan. Kami pun ridha kepada mereka dengan sedikitnya amal. Sebagian dari mereka akan dimasukkan ke dalam surga dengan bersaksi tiada tuhan selain Allah."

Berdasarkan alwah yang dibacanya, Nabi Musa AS kembali bertanya mengenai umat yang kelak berkumpul di hari kiamat dengan wajah bersinar.

“Sungguh aku menemukan di alwah segolongan umat kelak mereka berkumpul di hari kiamat wajah mereka bersinar sebagaimana rembulan”.

Allah menjawab, “Mereka adalah umat Ahmad, kami kumpulkan mereka pada hari kiamat dengan keelokan, serta tanda dari bekas wudhu dan sujud.

Lebih lanjut Nabi Musa kembali bertanya mengenai umat yang sehari semalam mengerjakan ibadah salat dan kelak dibukakan pintu langit dan diturunkan rahmat kepadanya.

Nabi Musa berkata: “Sungguh aku menemukan di alwah segolongan umat mereka mengerjakan shalat lima kali dalam sehari semalam. Dibuka pintu-pintu langit dan diturunkan rahmat bagi mereka. Jadikanlah mereka umatku.” Allah kembali menjawab: “Mereka adalah umat Ahmad.”

Lantas Nabi Musa bertanya soal sekumpulan umat yang berpuasa di bulan Ramadhan dan diampuni dosa-dosa lampaunya.

Nabi Musa berkata: “Sungguh aku menemukan di alwah segolongan umat mereka berpuasa di bulan Ramadhan karena Engkau (Allah), dan Engkau ampuni dosa mereka yang telah lampau, jadikanlah mereka umatku.”

Allah menjawab: “Mereka adalah umat Ahmad.”

Nabi Musa kembali bertanya tentang umat yang menunaikan ibadah haji karena Allah SWT, dan ingin menjadikannya sebagai umatnya.

Nabi Musa berkata: “Sungguh aku menemukan di alwah segolongan umat mereka haji ke Baitullah karena Engkau, mereka terus menerus mengutarakan hajatnya, menangis, dan meneriakkan lafal talbiyah, jadikan mereka umatku.”

Allah menjawab: “Mereka adalah umat Ahmad.”

Nabi Musa kemudian bertanya, “Apa yang Engkau berikan kepada mereka atas hal tersebut?"

Allah menjawab: “Kami tambahkan mereka ampunan dan akan aku beri pertolongan kepada mereka yaitu orang-orang setelah nya (pengikutnya).”

Kemudian Nabi Musa bertanya mengenai umat yang bahkan meski baru berniat melakukan kebaikan maka ditulis satu kebaikan untuknya.

Nabi Musa berkata: “Sungguh aku menemukan di alwah segolongan umat, ketika berniat melakukan kebaikan dan belum sempat menjalankan maka ditulis baginya satu kebaikan. Dan ketika berhasil melaksankan baginya dicatat 10 hingga 700 lipat kebaikan, jadikanlah mereka umatku.”

Allah menjawab: “Mereka adalah umat Ahmad.”

Lebih lanjut Nabi Musa bertanya tentang umat yang berniat melakukan kejelekan namun diurungkan, maka tidak tercatat kejelekan itu.

Nabi Musa berkata: “Sungguh aku menemukan di alwah segolongan umat, ketika berniat melakukan kejelekan kemudian tidak jadi melaksanakan maka tidak ditulis baginya satu kejelekan. Dan ketika melaksanakan dicatat satu kejelekan, jadikanlah mereka umatku.” Allah menjawab: “Mereka adalah umat Ahmad.”

Nabi Musa terus bertanya mengenai keistimewaan umat tersebut, dan Allah SWT kembali menjawab bahwa itu adalah umat Nabi Muhammad SAW.

Nabi Musa berkata: “Sungguh aku menemukan di alwah segolongan umat, mereka adalah sebaik-baik manusia yang memerintahkan kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran, jadikanlah mereka umatku.”

Allah menjawab: “Mereka adalah umat Ahmad.”

Nabi Musa juga bertanya mengenai adanya umat yang dikumpulkan di hari kiamat dan dikelompokkan menjadi tiga.

Nabi Musa berkata: “Sungguh aku menemukan di alwah segolongan umat mereka dikumpulkan pada hari kiamat atas tiga kelompok (1/3); 1/3 pertama mereka dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab (perhitungan amal); 1/3 kedua mereka dihisab dengan hisab yang ringan (mudah); 1/3 ketiga mereka dibersihkan dari dosa terlebih dahulu baru kemudian dimasukkan ke dalam surga. (Syekh Abdullah ‘Alawi Al-Haddad Al-Hadhramiy Asy-Syafiy, Sabil al-Addikar, tp. tt. hal.18-21).

Begitulah kekaguman Nabi Musa AS terhadap umat Nabi muhamad SAW. (*)

Baca Juga: Kisah Nabi Musa Mendapat Teguran dari Malaikat Jibril Usai Mengusir Wanita Pendosa

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya