Unta yang Keluar dari Batu, Kisah Nabi Saleh Sanggupi Tantangan Kaum Tsamud

Rabu, 19 Oktober 2022 | 19:07
Unsplash

Ilustrasi - Kisah Nabi Saleh AS dan unta yang keluar dari batu

Sosok.ID -Kisah Nabi patut menjadi teladan sampai kapan pun.

Selain mengandung ajaran hidup yang baik, kisah nabi juga penuh dengan mukjizat bukti kebesaran Allah SWT.

Kisah nabi kali ini menceritakan tentang Nabi Saleh AS yang membuktikan kuasa Allah SWT di hadapan kaum Tsamud.

Nabi Saleh diutus Allah SWT untuk menyebarkan ajaran-Nya setelah kehancuran kaum 'Ad di masa Nabi Hud AS.

Kaum Tsamud di masa Nabi Saleh pun banyak yang ingkar dan menyembah selain Allah SWT.

Dijelaskan oleh para mufassir bahwa sebagai bukti kerasulan Nabi Saleh AS, kaum Tsamud menantang beliau untuk dapat mengeluarkan seekor unta betina yang sedang hamil 10 bulan dari sebuah batu besar yang ditunjuk oleh mereka.

Nabi Saleh AS pun menyanggupi permintaan kaum Tsamud tersebut dan mulai berdoa kepada Allah SWT.

Kemudian dengan kuasa Allah SWT, dari permukaan batu yang dipukul oleh tangan Nabi Saleh AS keluarlah unta betina dengan ciri-ciri sama persis seperti yang disebutkan oleh kaum Tsamud.

Unta tersebut dikenal dengan sebutan “Unta Betina Allah”.

Maka terperanjatlah mereka.

Kejadian mukjizat tersebut membuat sebagian dari kaum Tsamud yang menyaksikannya menjadi pengikut Nabi Saleh AS.

Namun ada pula yang masih pada pendiriannya untuk menentang Nabi Saleh AS. Maka bersabdalah Nabi Saleh AS.

“Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah sebagai mukjizat (yang menunjukkan) kebenaran untukmu, sebab itu biarlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat.” (Q.S. Hud ayat 64).

“Dan janganlah kamu sentuh unta betina itu dengan sesuatu kejahatan, yang menyebabkan kamu akan ditimpa oleh azab hari yang besar,” (Q.S. Asy-Syu’ara ayat 156).

Seperti yang diriwayatkan dalam Al-Qur’an, Nabi Saleh AS berpesan kepada umatnya untuk tidak berbuat jahat kepada Unta Betina Allah.

Bahkan Nabi Saleh AS mengizinkan kaumnya untuk memerah dan mengkonsumsi susu unta tersebut secara bergantian.

Namun hal tersebut tidak serta merta membuat mereka bersyukur dan berterimakasih.

Para penentang Nabi Saleh AS bahkan tidak suka akan kehadiran unta tersebut karena dianggap meminum banyak air di sumber mata air milik mereka.

Mereka pun segera memikirkan cara membunuh unta betina tersebut.

Suatu hari saat unta tersebut sedang minum, secara kilat memanah betis unta tersebut sembari menikam bagian perut unta dengan menggunakan pedang.

Perbuatan mereka membunuh unta tersebut adalah suatu pelanggaran terhadap larangan Nabi Saleh AS.

Oleh sebab itu Allah SWT menjatuhkan kepada mereka hukuman yaitu membatasi hidup mereka hanya dalam tempo tiga hari, maka sebagai ejekan mereka disuruh bersuka ria selama tiga hari itu.

Pada hari pertama sebelum datangnya azab yang menewaskan pembunuh unta dan para kaum Tsamud yang ingkar, wajah mereka berubah warna menjadi kuning.

Pada hari kedua, wajah mereka menjadi merah.

Dan pada hari ketiga, wajah mereka menjadi berwarna hitam.

Diriwayatkan oleh Ibnu Katsir, pada hari keempat setelah matahari terbit maka datanglah azab Allah SWT yang dahsyat kepada kaum Tsamud yang ingkar.

Azab yang diterima oleh mereka adalah terdengarnya suara keras dari langit dan terjadilah gempa bumi yang dahsyat sekali.

Para pembunuh unta dan kelompok penentang Nabi Saleh AS pun mati bergelimpangan di rumah mereka masing-masing.

Baca Juga: Kisah Ketika Nabi Yunus Sesali Pilihannya yang Gegabah di Dalam Perut Paus

(*)

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati