Sosok.ID -Kisah Nabi Hud AS dan Kaum 'Ad yang mendapat azab oleh Allah SWT setelah menolak untuk taubat meski dilanda bencana.
Diriwayatkan, Nabi Hud adalah cucu dari Nabi Nuh AS atau bisa disebut juga merupakan keturunan dari Sam bin Nuh (kaum ‘Ad).
Dalam kisah Nabi Hud, kaum ‘Ad merupakan kaum tertua setelah dibinasakannya kaum yang dzolim kepada Nabi Nuh.
Kaum ‘Ad tidak mengenal Allah sebagai Tuhan mereka, sama seperti yang dilakukan oleh kaum sebelum mereka (kaum Nabi Nuh).
Mereka menyembah patung buatan mereka sendiri dan diberi nama dengan Shamud dan Alhattar.
Nabi Hud menyeru kepada kaum ‘Ad untuk meninggalkan patung berhala yang mereka sembah dan beralih menyembah kepada Allah dengan menunjukkan bukti-bukti kebesaran-Nya.
Mengutip unkris.ac.id, kaum 'Ad tidak mau percaya dan menuduh Nabi Hud terkena penyakit kejiwaan.
Nabi Hud tidak marah ketika kaumnya menuduhnya telah menjadi gila dan sinting.
Ia dengan lemah lembut menolak tuduhan dan ejekan itu dengan berkata: "Aku tidak gila dan bahwa tuhan-tuhanmu yang kamu sembah tidak dapat mengganggu atau mengganggu pikiranku sedikit pun, aku ini adalah rasul utusan Allah dan betul- betul- yang jujur bagimu , berkatmu dan kesejahteraan dunia, agar kamu terhindar dan selamat dari azab dan siksaan Allah di dunia maupun di akhirat."
Allah kemudian memberikan peringatan berupa kekeringan panjang pada kepada kaum 'Ad yang sebelumnya hidup makmur.
Musibah kekeringan yang menimpa kaum ‘Ad ini sempat membuat mereka khawatir akan menyebabkan kelaparan.
Pada kesempatan itulah Nabi Hud kembali mencoba meyakinkan kaum ‘Ad agar meninggalkan berhala dan taubat.
Namun perkataan Nabi Hud benar-benar tidak dihiraukan sama sekali oleh mereka.
Hingga akhirnya Allah menunjukkan kuasa-Nya dengan mendatangkan gumpalan awan hitam nan pekat.
Para kaum ‘Ad awalnya gembira karena mengira awan tersebut adalah pertanda datangnya hujan yang akan menyelamatkan ladang dan pertanian mereka dari kekeringan.
Nabi Hud lantas memberi peringatan bahwa awan hitam yang datang bukanlah pertanda baik akan turunnya hujan.
Melainkan pertanda buruk akan datangnya azab dari Allah kepada kaum ‘Ad.
Kaum ‘Ad lagi-lagi tidak mau mempercayai segala perkataan dan meminta bukti.
Pada akhirnya, Allah benar-benar menjatuhkan azab kepada kaum ‘Ad dengan datangnya angin topan secara dahsyat.
Angin topan tersebut langsung merobohkan dan menyapu apa saja yang ada seperti rumah, bangunan, berhala, ladang, hewan ternak, dan berbagai harta benda lainnya milik kaum ‘Ad.
Angin topan kencang tersebut akhirnya mampu membinasakan kaum ‘Ad beserta berhala-berhala yang mereka sembah.
Saking dahsyatnya, diriwayatkan bahwa angin yang berlangsung selama delapan hari tujuh malam tersebut telah menghancurkan segalanya seperti serbuk.
Baca Juga: Kisah Nabi Ibrahim, Membangun Ka'bah Bersama Nabi Ismail Atas Perintah Allah SWT
(*)