Sosok Penjual Dawet Stadion Kanjuruhan Terkuak, Nangis Minta Maaf Datangi Korban Tragedi Kanjuruhan, Sebar Hoax!

Rabu, 12 Oktober 2022 | 18:06
Twitter/@mazzini_gsp

Suprapti Fauzi, Wakil Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang yang mengaku jadi penjual dawet sewaktu tragedi Kanjuruhan. Aksinya terbukti menyebarkan hoax.

Sosok.ID -Tragedi Kanjuruhan masih menyisakan ruang misteri dan tuntutan penyelidikan dari berbagai pihak.

Nasib ratusan korban yang seharusnya tidak bersalah masih diombang-ambingkan dengan narasi jika para suporter Arema FC berbuat rusuh di stadion.

Narasi ini diperkuat dengan viralnya rekaman suara yang menyebutkan jika banyak korban tewas di pintu 3 Stadion Kanjuruhan berbau alkohol.

Ternyata, yang disampaikan dalam rekaman suara itu tidak terbukti.

Hal ini disusul dengan terungkapnya sosok penjual dawet yang disebut-sebut menceritakan keterangannya dalam rekaman suara itu.

Sosok penjual dawet itu tampak dalam sebuah video baru yang viral di Twitter meminta maaf kepada salah satu keluarga korban, yaitu Nawi Curva Nord.

Video ini dibagikan oleh akun Twitter @AremaniaCulture.

Masih ingat rekaman suara yang viral memberikan kesaksian terkait tragedi di kanjuruhan dan mengaku sebagai penjual dawet?

Berikut video yang bersangkutan meminta maaf ke salah satu keluarga korban yaitu mas Nawi Curva Nord.

Penjual dawet PNS ya ?

#UsutTuntasTragediKanjuruhan

Dalam video tersebut akun @AremaniaCulture menanyakan apakah sosok penjual dawet tersebut pegawai negeri sipil (PNS) karena mengenakan baju seragam PNS.

Rupanya, warganet berhasil membongkar sosoknya.

Tangkapan layar Twitter @AremaniaCulture

Tangkapan layar akun Twitter @AremaniaCulture yang membagikan video sosok Suprapti Fauzi meminta maaf dan mengaku jadi penjual dawet di Stadion Kanjuruhan, sosoknya menyebarkan hoax dalam kasus tragedi Kanjuruhan

Ia adalah Suprapti Fauzi yang menjabat Wakil Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kabupaten Malang.

"Saya BU Prapti meminta maaf, berhubung dengan voice note yang beredar kemarin saya tidak ada tujuan apapun untuk menjelekkan. Demi Allah saya lillahi ta'ala, meminta maaf kepada panjenengan, maaf bila ada kata saya yang salah ya Mbak. Karena bukan tujuan saya untuk mencemarkan nama baik Mas, ya Mbak, tolong dimaafkan, dan tolong dimaafkan untuk Mas-masnya, mohon dimaafkan, karena tidak ada tujuan saya untuk menjelekkan siapa pun di sini, ya Mas, Mbak, terima kasih jika panjenengan bisa menerima permohonan maaf ini," kata Suprapti dalam video yang diunggah di akun @AremaniaCulture.

Video tersebut mendapat tanggapan yang sangat cepat dari warganet yang mengecam tindakan Suprapti.

Beberapa akun Aremania mengunggah foto poster Suprapti dengan logo PSI.

Sosok Suprapti menjadi buruan Aremania, lantaran viral pengakuannya sebagai penjual dawet di dekat pintu 13 Stadion Kanjuruhan saat insiden terjadi pada Sabtu (1/10/2022) malam WIB.

Video pengakuannya yang menyalahkan suporter dan membela polisi menyebar di berbagai grup Whatsapp.

Setelah ditelisik, ternyata penjual dawet itu tidak ada di lokasi.

Juga, tidak ada penjual dawet di Stadion Kanjuruhan.

Dari rekaman suara, Suprapti menyebutkan, banyaknya kematian dalam tragedi di Stadion Kanjuruhan dipicu aksi desak-desakan Aremania.

Dia juga menganggap, tembakan gas air mata yang dilakukan polisi ke suporter tidak banyak.

Suprapti bahkan menuding, Aremania sendiri sebagai penyebab banyaknya korban meninggal dalam tragedi Kanjuruhan.

"Kalau gas air mata gak terlalu, tapi karena uyel-uyelan dan desak-desakannya itu," kata Suprapti yang mengaku membuka lapak dawet di sekitar Pintu 13 Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Sujud Polres Malang Kota Mohon Ampun atas Tewasnya 131 Korban Kanjuruhan, Tapi Polri Justru Begini

Tag

Editor : May N