Sosok.ID - Kisah Nabi Musa. Di masa ketika Nabi Musa AS lahir, Mesir dipimpin oleh seorang raja zalim dan kejam bermama Fir'aun.
Fir'aun adalah raja yang bertindak sewenang-wenang terhadap kaumnya, memperbudak mereka, memecah belah, dan bahkan melakukan pembunuhan secara keji.
Penggambaran Fir'aun sesuai dengan firman Allah SWT:
“Sesungguhnya Fir´aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki- mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Fir´aun termasuk orang-orang yang berbuat kerusakan.” (QS. Al-Qashash: 4)
Suatu ketika, Fir’aun bermimpi melihat api yang datang dari Bautul Maqdis. Api itu membakar Mesir selain rumah-rumah Bani Israil, kaum yang ditindas Fir'aun.
Fir'aun sangat terkejut dengan mimpi itu sehingga ia mengumpulkan para ahli nujum untuk menafsirkan mimpinya.
Para ahli nujum mengatakan kelak akan lahir dari kalangan Bani Israil, bayi laki-laki yang akan menjadi penyebab binasanya penduduk Mesir.
Ketakutan dengan mimpi itu, Fir'aun oun memerintahkan pasukannya untuk membunuh setiap bayi laki-laki dari dari kaum Bani Israil yang lahir.
Sampai suatu ketika lahirlah Nabi Musa AS dari pasangan suami istri Imran dan Yukabad.
Keduanya sangat takut jika Musa dibunuh oleh Fir'aun dan pasukannya.
Lalu Allah mengilhamkan kepada Ibu Musa untuk menyusui bayinya dan meletakkannya ke dalam peti saat tentara Fir'aun datang.
“Dan Kami ilhamkan kepada ibu Musa; “Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul.” (QS. Al Qashash: 7)
Ibu Musa lantas menyiapkan oeti yang terikat tali untuk menyisui Musa. Saat melihat pergerakan tentara Fir'aun, ia meletakkan Musa di peti kecil di Sungai Nil.
Ia akan menarik lagi peti itu saat tentara Fir'aun pergi.
Tetapi suatu ketika ia lupa tak menali peti tempat Musa disembunyikan. Ibu Musa meminta Kakak Musa memperhatikan arah larinya peti tersebut.
Lalu Kakak Musa melihat peti itu menuju ke istana Fir'aun, dan diberitahukan lah kepada ibunya.
Bersamaan dengan itu, Asiyah istri Fir’aun yang berjalan ke kebun belakang bersama para nelayannya melihat peti Musa di pinggir Sungai Nil.
Ia memerintahkan pelayannya mengambil peti itu dan ketika dibuka ia melihat bayi kecil.
Aisyah yang juga seorang mandul, mengambil bayi itu dan memeluknya. Ada rasa cinta darinya sehingga ia bertekad melindungi Musa dari pembunuhan yang dilakukan suaminya.
Kepada Fir'aun ia berkata, “(Ia) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita ambil ia menjadi anak.” (QS. Al Qashash: 9).
Melihat Asiyah menyayangi bayi itu, Fir'aun pun akhirnya setuju untuk mengangkat Musa menjadi anak. Sehingga terjaga lah Musa dari pembunuhan. (*)
Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf Dijual ke Al Aziz Usai Dilempar ke Sumur oleh Saudaranya