Perjalanan dan Kisah Nabi Ibrahim Menemukan Allah SWT

Rabu, 21 Juni 2023 | 11:24
Pixabay

Perjalanan dan Kisah Nabi Ibrahim Menemukan Allah SWT

Sosok.ID - Perjalanan Nabi Ibrahim AS mencari Tuhannya tidaklah mudah.

Nabi Ibrahim AS sebelum menyimpulkan bahwa Allah SWT merupakan Tuhannya, sempat berfikir bahwa alam semesta adalah Tuhan.

Kisah Nabi Ibrahim mencari konsep ketuhanan, tertuang dalam kitab suci umat Islam, Al Quran.

Dilansir dari NU Online, Nabi Ibrahim sempat mengira bahwa bintang, bulan, dan matahari merupakan Tuhan.

Namun seiring disaksikannya keberadaan benda-benda tersebut, Nabi Ibrahim menyadari bahwa dugaannya salah.

Akan tetapi Nabi Ibrahim tetap yakin bahwa alam semesta dan seluruhnya pasti memiliki pemilik sejati.

Dengan penuh tanda tanya, Nabi Ibrahim penasaran, siapa penguasa alam semesta?

Saat melihat bintang, Nabi Ibrahim mengira itulah Tuhannya. Namun saat malam gelap, bintang itu menghilang.

Kisah Ibrahim dalam proses pencarian Tuhan tertuang dalam firman Allah SWT QS. an-An’am ayat 76-78.

“Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata, “Inilah Tuhanku.”

Saat bintang itu terbenam, Ibrahim berkata, “Aku tidak suka kepada yang terbenam".

Ia lantas mengira bahwa bulan adalah Tuhannya.

“Inilah Tuhanku," ujar Ibrahim saat melihat bulan terbit.

Namun beberapa saat kemudian, bulan itu tenggelam.

“Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.”

Ibraghim kemudian mengira bahwa matahari lah Tuhannya.

“Inilah Tuhanku, ini lebih besar," seru Nabi Ibrahim.

Tetapi matahari pun tenggelam seperti bintang dan bulan.

“Wahai kaumku! Sungguh aku berlepas dari apa yang kamu persekutukan.” (QS. al-An’am [6]: 76-78).

Menyaksikan timbul tenggelamnya bulan, bintang, dan matahari, Nabi Ibrahim menyadari ketidak-konsistenan benda-benda itu.

Lantas Ibrahim bergumam, “Tuhan tidak mungkin hilang dan Tuhan tidak mungkin juga berubah”.

Allah SWT menghendaki Ibrahim menyadari bahwa timbul tenggelamnya benda-benda itu adalah karena kehendak Tuhan.

Nabi Ibrahim kemudian mengetahui bahwa alam semesta bukan hal yang berhak dia sembah.

Ia berkeyakinan bahwa Tuhan tidak akan mati, sebab jika Tuhan mati maka berakhirlah kehidupan.

Ibrahim lantas meminta Tuhan penguasa alam membuktikan ketuhanannya dengan menghidupkan makhluk-makhluk yang sudah mati.

Allah SWT lantas meminta Nabi Ibrahim mengambil empat ekor burung dan mencincang mereka.

Burung yang sudah dicincang itudiletakkan di setiap bukit, lalu Allah SWT memanggil mereka, dan terbanglah burung-burung tersebut ke arah Ibrahim.

Kisah tersebut di atas tertera dalam surat Al-Baqarah ayat 260.

“Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk pada orang-orang yang yakin.” (QS. al-An’am [6]: 75). (*)

Baca Juga:5 Gelar Nabi Ibrahim yang Disandangnya, Salah Satunya Ulul Azmi

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya