Kisah Nabi Muhammad Sebelum Diangkat Rasul, Diberi Gelar Al-Amin, Dapat Dipercaya

Rabu, 05 Oktober 2022 | 18:17
via twitter/YusufChambers

Kisah Nabi Muhammad Sebelum Diangkat Rasul, Diberi Gelar Al-Amin, Dapat Dipercaya

Sosok.ID -Nabi Muhammad SAW merupakannabi terakhir yang diangkat menjadi Rasul pada 6 Agustus 611, ketika usianya 40 tahun.

Namun, kehidupan Nabi Muhammad SAW sebelum diangkat menjadi Rasulullah pun sudah menjadi teladan dari generasi ke generasi.

Salah satunya kisah Nabi Muhammad SAW ketika diberikan gelar Al-Amin.

Al-Amin memiliki arti dapat dipercaya.

Gelar ini diberikan oleh para penduduk Mekkah secara langsung kepada Rasulullah.

Keteladanannya dan sikap baiknya menjadi panutan dan begitu dijunjung oleh penduduk Mekkah sehingga membuat mereka mempercayai Nabi Muhammad sebagai sosok yang tepat menyandang gelar tersebut.

Sikap keteladanan Rasulullah ini telah dibuktikan dalam berbagai situasi.

Bagi bangsa Arab, berdagang menjadi hal yang sangat umum dilakukan dan menjadi mata pencarian yang stabil.

Nabi Muhammad juga sering menemani pamannya berdagang ke berbagai wilayah, terutama ke wilayah utara.

Saat itu, Rasulullah mulai terkenal sebagai pedagang yang sangat jujur dan dapat dipercaya.

Orang-orang menyadari bahwa Rasulullah adalah sosok yang jujur, ketika beliau berdagang beliau akan berkata apa adanya mengenai kondisi barang dagangannya.

Termasuk jika barang dagangannya ternyata dalam kondisi ada lecet atau hal-hal lainnya.

Pemberian gelar Al-Amin ini dikisahkan bemula pada suata masa ketika Nabi Muhammad berusia 35 tahun.

Kala itu, terjadi suatu insiden yang cukup besar dan merugikan di Mekkah.

Banjir bandang yang cukup besar di Masjidil Haram dan merusak Ka’bah.

Ka’bah pun diperbaiki oleh orang Quraisy setelah musibah, namun terjadi suatu perselisihan yang cukup besar diantara mereka.

Perselisihan ini terkait siapa orang yang layak untuk meletakan Hajar Aswad.

Hingga akhirnya sampailah mereka pada satu kesepakatan saat seorang tetua di sana yakni Abu Umayyah bin Mughirah memberikan solusi.

Beliau berkata bahwa orang pertama yang melangkahkan kaki ke pintu as-Shofa maka dialah yang akan menentukan peletakan Hajar Aswad nantinya.

Seolah sudah menjadi takdir dari Allah SWT, orang pertama yang melewati pintu tersebut adalah Nabi Muhammad SAW.

Seketika setelah melaluinya maka kaum Quraisy pun berkata bahwa beliau adalah Al-Amin, yang sudah di takdirkan dan membawa amanah untuk melakukan peletakan Hajar Aswad tersebut.

Kaum Quraisy juga berkata bahwa mereka ridho jika Rasulullah yang meletakan Hajar Aswad.

Bersama-sama dengan para pimpinan kabilah, Nabi Muhammad dibantu untuk meletakan Hajar Aswad kembali ke tempat semulanya.

Sejak saat itu Rasulullah diberikan gelar Al-Amin yang telah diakui orang-orang.

Baca Juga: Kisah Nabi Yusuf yang Dimasukkan ke Sumur oleh Para Saudaranya Lalu Diselamatkan Allah SWT

(*)

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati