Kisah Nabi Muhammad: 4 Keajaiban di Hari Kelahirannya

Senin, 03 Oktober 2022 | 19:55
Freepik/wirestock

Foto hanya ilustrasi - Kisah Nabi Muhammad: 4 Keajaiban di Hari Kelahirannya

Sosok.ID - Menjelang Maulid Nabi, umat Muslim ada baiknya mengetahui mengenai kisah Nabi Muhammad SAW dan keajaiban di saat kelahirannya.

Nabi Muhammad SAW merupakan suri tauladan yang baik bagi umat manusia, di mana tiap kisah hidupnya memiliki hal-hal yang dapat diteladani.

Sebagai Nabi dan Rasul terakhir yang ditugaskan menyanpaikan risalah langit kepada umat manusia lewat agama Islam, Nabi Muhammad memiliki banyak keistimewaan.

Bahkan di hari kelahirannya, peristiwa-peristiwa luar biasa terjadi.

Nabi Muhammad SAW diriwayatkan lahir pada 12 Rabi’ul Awwal atau bertepatan dengan 29 Agustus 580 Masehi di Makkah, di Tahun Gajah.

Tahun tersebut adalah saat ketika pasukan gajah yang dipimpin oleh Abrahah Habasyah berusaha merobohkan Ka’bah.

Pasukan tersebut dengan kebesaran Allah SWT gagal merobohkan ka'bah, sebab Allah SWT mengirimkan burung-burung Ababil untuk menjatuhkan batu-batu yang membawa wabah penyakit, seperti tertuang kisahnya dalam surat Al-Fil.

Adapun, masa kelahiran Nabi Muhammad ini diriwayatkan oleh Imam Ibnu Ishaq dari Sayyidina Ibnu Abbas.

"Rasulullah dilahirkan di hari Senin, tanggal 12 di malam yang tenang pada bulan Rabi'ul Awwal, Tahun Gajah."

Waktu kelahiran Nabi Muhammad SAW juga diceritakan oleh Rasulullah sendiri melalui Abu Qatadah, "Itu adalah hari aku dilahirkan, diangkat menjadi Nabi, dan diturunkannya kepadaku Al Quran (pertama kali)," (HR Muslim).

Diriwayatkan, banyak kejadian luar biasa di sesaat dan setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Jelang krlahiran Nabi Muhammad, Allah SWT menutup pintu-pintu neraka,embuka lebar-lebar pintu-pintu surga, menurunkan ribuan malaikat ke bumi, dengan bulan yang terbelah dan bintang-bintang bersinar terang. Sinar rembulan itu memenuhi rumah Aminah bin Wahab, Ibunda Rasulullah SAW.

Lalu sesaat setelah kelahiran nabi, keajaiban-keajaiban itu tak berhenti.

Dilansir dari islam.nu.or.id, beberapa keajaiban di hari kelahiran Nabi Muhammad SAW antara lain padamnya api abadi yang disembah umat Majusi, jin tak lagi bisa mengintip kabar langit, arsy bergetar hebat, Istana Kisra berguncang dahsyat, gereja di sekitar Buhaira roboh, seluruh langit dipenuhi cahaya terang.

1. Padamnya Api Majusi

Dalam satu riwayat Imam al-Baihaqi disebutkan:

“Pada malam kelahiran Nabi Muhammad saw, balkon istana Kisra runtuh, 14 gereja runtuh, api (sesembahan Majusi) di Persia padam yang sebelumnya menyala selama 1000 tahun, dan gereja Bahira ambles ke tanah.”

Menurut Imam az-Zurqani, hadits ini juga diriwayatkan oleh Abu Nu’aim al-Khara’iti, Ibnu ‘Asakir, dan Ibnu Jarir ath-Thabari, yang semua sanadnya sampai kepada Hani al-Makhzumi (Imam Abu Abdilah az-Zurqani, Syarh Mawahibul Ladduniyyah, 2012: juz I, halaman 228).

Agama Majusi sendiri merupakan salah satu aliran teologis sebelum datangnya Islam. Umatnya meyakini bahwa api adapah kekuatan yang memberi perlindungan dari segala bahaya, dan mampu mensejahterakan kehidupan manusia.

Konon, api yang mereka sembah sebagai Tuhan tidak pernah padam. Mereka menyebutnya sebagai api abadi. Namun setelah kelahiran Nabi Muhammad SAW, api itu langsung padam.

2. Jin Tak Bisa Mencuri Kabar Langit

Kelahiran Nabi Muhammad membuat jin tak bisa mencuri perbincangan malaikat di langit ke tujuh soal suratan takdir.

Sebelum kelahiran Rasulullah, jin disebut dapat menyampaikan informasi rahasia dari langit kepada para dukun, sehingga mereka bisa mengetahui hal-hal gaib. Kendati demikian, jin biasanya memelintir informasi.

As-Suhaili dalam ar-Raudhul Unf menyampaikan:

“Diriwayatkan dalam beberapa hadits yang ma’tsur, dulu iblis bisa mencuri dengar di langit sebelum Nabi Isa diutus. Setelah Isa diutus atau dilahirkan, tertutup tiga lapis langit. Hingga Nabi Muhammad lahir, iblis tidak bisa lagi mencuri dengar sama sekali, sebab setan-setan sudah dilempari dengan bintang-bintang.” (Abul Qasim as-Suhaili, ar-Raudhul Unf, juz II, halaman 194).

3.Lahir dalam keadaan Sujud dan Sudah Khitan

Bukan itu saja, Nabi Muhammad SAW juga lahir dalam keadaan sujud dan sudah dikhitan. Umumnya seorang bayi tidak lahir dalam keadaan sujud, dan juga belum dikhitan.

Imam Jalaluddin as-Suyuti melalui Khasaishul Kubra mengatakan bahwa begitu keluar dari rahim Siti Aminah, Nabi Muhammad sujud lalu mengangkat kedua tangannya seperti orang berdoa. (Jalaluddin as-Suyuti, Khasaishul Kubra, 2017: 82).

Sementara itu menurut Syekh Sulaiman al-Bujairami, selain Nabi Muhammad ada 14 nabi lain yang lahir sudah dalam keadaan sudah dikhitan, yaitu Nabi Adam, Nabi Syits, Nabi Nuh, Nabi Hud, Nabi Shaleh, Nabi Luth, Nabi Syu’aib, Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Sulaiman, Nabi Zakaria, Nabi Yahya, Nabi Isa, dan Nabi Handzalah bin Shafwan. (Hasyiyah al-Bujairami ‘alal Khatib, juz V, halaman 262).

4. Nama Muhammad Pertama

Selain itu, nama Rasulullah pemberian Abdul Muthalib juga merupakan nama Muhammad pertama yang digunakan manusia.

Dikutip dari Islam.nu.or.id, Ibnu Qutaibah menerangkan, dalam salah satu irhâsh atau peristiwa ajaib pertanda akan dilahirkannya Nabi Muhammad adalah belum ada satu orang pun yang menggunakan kata “muhammad” sebagai nama.

Hal ini sengaja Allah lakukan demi menjaga kesucian Nabi Muhammad sebagaimana hal serupa juga dilakukan kepada Nabi Yahya as. (Syihabuddin al-Qastalani, Mawahibul Ladduniyah, 2009: juz I, halaman 374). (*)

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Tersenyum Lebar Dengar Kejujuran Seorang Pendosa

Tag

Editor : Rifka Amalia