Sosok Istri Soekarno Jadi Saksinya, Bung Karno Tak Sembunyi Saat G30S PKI Terjadi, Begini Faktanya

Senin, 26 September 2022 | 17:26
Instagram @rumpi_gosip

Presiden Soekarno dan Ratna Sari Dewi

Sosok.ID - Sosok istri Soekarno ini menjadi saksi bahwa Bung Karno tak bersembunyi saat peristiwa gerakan 30 September 1965 atau G30S PKI terjadi.

Seperti yang diketahui, G30S PKI merupakan salah satu sejarah kelam di Tanah Air.

Sebab, peristiwa yang mengawali pergantian kepemimpinan Soekarno ke Soeharto itu telah menewaskan enam jenderal dan seorang perwira Angkatan Darat.

Usak peristiwa itu, kepemimpinan Soekarno mulai meredup.

Sementara Soeharto muncul bak pahlawan lantaran berhasil mengatasi permasalahan itu.

Lantas, bagaimana dengan Soekarno yang kala itu menjabat sebagai presiden?

Apakah benar ia bersembunyi saat peristiwa G30S PKI itu terjadi?

Dikutip dari TribunBatam.id pada Senin (26/9/2022), keberadaan Soekarno pada malam tragedi G30S PKI itu terungkap dalam buku Maulwi Saelan Penjaga Terakhir Soekarno.

Dalam buku itu, terungkap bahwa Soekarno ternyata sama sekali tak mengetahui soal penculikan terhadap para jenderal TNI.

Namun, matanya tetap terjaga sepanjang malam.

Diketahui, Soekarno dijadwalkan untuk memghadiri acara Musyawarah Nasional Teknik (Munastek)di Istora Senayan, Jakarta pada 29 September 1965.

Munastek itu sendiri diprakarsai oleh pemimpin Angkatan Darat dan Persatuan Insinyur Indonesia (PII).

Acara itu sendiri dihadiri sejumlah tokoh penting.

Seperti Brigjen Hartono Wirjodiprodjo yang kala itu menjabat sebagai Direktur Pelalatan AD hingga Menteri Pengairan Dasar saat itu, Ir PC Harjo Sudirdjo.

Brigjen Hartono sendiri saat itu menjemput dan mengawal Soekarno dari Istana Merdeka hingga ke lokasi acara.

Kala itu, Soekarno turut didampingi Kolonel Mulwi sang pengawal pribadi dan Kolonel Bambang Widjanarko sang ajudan.

Soekarno sempat melambaikan tangan kepada orang-orang yang ada di tempat itu.

Teriakan “Merdeka”, “HidupBungKarno”, dan “Viva Pemimpin Besar Revolusi” pun terdengar riuh diserukan para hadirin.

Setelah acara selesai pukul 23.00 WIB, Soekarno lantas kembali ke Istana Merdeka.

Ia pergi bersama pengawal pribadi dan ajudannya.

Setelah selesai menjalani tugas pengawalannya, Maulwi pun melapor ke Soekarno dan pulang ke kediamannya.

Namun, tanpa sepengetahuan Maulwi, Soekarno juga meninggalkan Istana Merdeka secara diam-diam.

Tak sendirian, Bung Karno pergi hanya dikawal oleh Kompol Mangil dan timnya yang berpakaian preman.

Usut punya usut, Soekarno pergi ke rumah istri termudanya, Ratna Sari Dewi di Jalan Gatot Subroto.

Namun, Soekarno tak lantas bertemu sang istri begitu tiba di rumahnya.

Itu karena Ratna Sari Dewi tengah menghadiri malam resepsi di Hotel Indonesia yang diselenggarakan oleh Keduataan Besar Irak di Jakarta.

Bung Karno langsung menyusul ke Hotel Indonesia.

Namun, ia tak masuk dan hanya menunggu di parkiran bersama sopir pribadi Presiden, Soeparto.

Setelah menjemput Ratna Sari Dewi, mereka pulang dengan dikawal anak buah Mangil, Ajun Inspektur II Sudiyo.

Di saat yang sama, di timur Jakarta yang hanya berjarak 10 km dari rumah Ratna Sari Dewi, telah terjadi penculikan para jenderal oleh PKI di timur Jakarta.

Presiden Soekarno sendiri baru mengetahui i siden itu keesokan harinya, yakni pada 1 Oktober 1965 menjelang siang.

Baca Juga: Terungkap Keberadaan Soekarno Saat G30S PKI Terjadi, Ternyata di Tempat Ini

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya