Tinggalkan Skenario Ferdy Sambo, Sosok Bripka RR Ungkap Kejanggalan di Magelang, Beda dari Keterangan Putri Candrawathi

Selasa, 13 September 2022 | 13:58
KOMPAS.com Kristianto Purnomo/ISTIMEWA/WartaKota Yulianto

Fedy Sambo, Brigadir J dan Bripka RR

Sosok.ID -Keputusan Bripka Rizky Rizal alias Bripka RR dalam mengungkap kasus penembakan Brigadir J menguak sejumlah kejanggalan.

Bripka RR kini balik melawan dan enggan menuruti skenario Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Dia mengungkap kejadian yang menrutunya aneh saat di Magelang, di mana Putri Candrawathi mengaku mengalami pelecehan seksual.

Ajudan Ferdy Sambot itu memberi keterangan baru terkait pengakuan Putri Candrawathi soal pelecehan di Magelang.

Bripka RR mengaku heran lantaran istri Ferdy Sambo itu tidak menunjukkan sikap seperti korban pelecehan.

Alih-alih merasa terguncang, Putri disebut bersikap santai, tidak menangis dan bahkan sempat ketiduran.

Lebih aenhnya lagi, Putri disebut juga mencari Brihadir J.

Rasa heran Bripka RR semakin besar tatkala melihat Susi ART Putri Candrawathi-lah yang malah menangis.

Hal ini disampaikan oleh pengacara Bripka RR, Erman Umar dalam tayangan di TV One, Senin (12/9/2022).

"Yang memang menjadi pertanyaan saat itu, apa penyebab Susi menangis.

Bripka RR tidak tahu penyebabnya, padahal Ibu PC tidak menangis dan berbaring di kamarnya.

Semuanya diam, soal Susi menangis ini, dan RR tidak tahu penyebab Susi menangis," katanya.

Erman mengatakan sebenarnya tugas Bripka RR sebagai ajudan khusus, utamanya menjaga dua anak FS di Magelang yang bersekolah di SMA Taruna Nusantara Magelang.

Sehari sebelum pulang ke Jakarta, Bripka RR dan Bharada E pun mengurus dua anak Sambo di Taruna Nusantara di Magelang.

Saat masih di Taruna Nusantara, kata Erman, Bripka RR diminta pulang oleh Putri Candrawathi.

"Dia dipanggil sama ibu PC, di suruh pulang ke rumah, panggilan saat itu lewat telepon kepada Richard," kata Erman.

Pada saat kembali ke rumah kata Erman, menurut Bripka RR di lantai 1 rumah, kosong.

"Saat Bripka RR naik ke atas, dia lihat Kuat dalam keadaan panik dan tegang.

Dia tanya, ada apa pak Kuat. Pak Kuat jawab, 'Enggak itu tadi si Yosua, naik turun naik turun, saya tanya, dia lari ke bawah.

Dia gak mau dengar saya. Kenapa itu anak,'. Itu jawaban Kuat," katanya,

"Saat itu kata Ricky, kondisi Susi menangis," ujar Erman.

Bripka RR menceritakan bahwa Brigadir J naik ke lantai 2 dan mencoba melihat keadaan Putri Candrawathi yang diduga sakit.

"Tapi dihalangi oleh Kuat dengan pakai pisau. Akhirnya Josua turun lagi ke bawah," katanya.

Kemudian kata Erman, Kuat mempersilakan Brigadir RR melihat kondisi Putri Candrawathi yang berbaring di dalam kamar di lantai 2 tersebut.

"Dia buka pintu kamar ibu, dan tanya. 'Ada apa Bu?'. Ibu tidak menjawab, tetapi malah bertanya. 'Joshua dimana?'," kata Erman.

Menurutnya setelah itu Bripka RR hendak turun ke lantai 1 untuk menemui Brigadir J.

Namun kata Erman, karena ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat Maruf, Bripka RR berinisiatif menyembunyikan senjata api milik Brigadir J agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Setelahnya, Bripka RR mengaku diperintah Putri untuk mencari Brigadir J.

Saat bertemu, Bripka RR menanyakan ada masalah apa dengan Kuat Ma'ruf.

"Josua menjawab agak marah, 'Iya bang, saya gak ngerti itu kenapa Om Kuat, marah-marah ke saya'. begitu jawaban Josua," kata Erman.

Kemudian kata Erman, Bripka RR memberitahu Brigadir J, bahwa dirinya dicari dan dipanggil oleh Putri Candrawathi.

"Karena tadi kan Ibu tanya Josua dimana, maka Bripka RR berinisiatif memanggil Brigadir J. 'Kamu tadi ditanyain, Ibu' begitu kata Bripka RR ke Josua," kata Erman.

Kemudian Bripka RR dan Brigadir ke lantai atas.

"Josua masuk ke kamar dan duduk di bawah, sementara Ibu PC tetap berbaring di kasur. RR tidak ikut masuk ke kamar," katanya.

Bripka RR, kata Erman menunggu di pintu dan agak berjarak.

"Sehingga Bripka RR tidak mendengar pembicaraan Brigadir J dengan Putri Candrawathi," katanya.

Tak lama kata dia kemudian Brigadir J keluar kamar, dan bersama Bripka RR kembali turun ke lantai 1.

Saat di lantai 1, Bripka RR kembali bertanya ada masalah apa dan jawaban Brigadir J lebih lunak.

"Yang kedua ini jawaban Josua melunak, 'Udah bang, gak ada apa-apa bang'. Ini berbeda dengan pertama sebelum Josua bertemu Ibu," katanya.

Dari keterangan Bripka RR, kata Erman, kliennya sama sekali tidak melihat adanya dugaan pelecehan atau kekerasan seksual kepada Putri Candrawathi yang diduga menjadi motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Jadi menurut RR, kejadian di Magelang tidak seperti yang dibayangkan. Dia tidak melihat dan tidak tahu adanya pelecehan ke Ibu," kata Erman.

Baca Juga: Diungkap Kuasa Hukum, Bripka RR Ngaku Bakal Selamatkan Brigadir J dengan Cara Ini Jika Tahu Rencana Ferdy Sambo: Agar Tak Terjadi

(*)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya