Sosok yang Baru Disuruh Bersaksi Pasca Rekonstruksi Ini Menangis Sewaktu Kejadian di Magelang, Membuat Bripka Ricky Rizal Kebingungan, Putri Candrawathi Tidak Menangis

Selasa, 13 September 2022 | 11:45
Istimewa

Susi ART Ferdy Sambo yang hasil lie detector sengaja ditutupi mengaku melihat Putri Candrawathi digendong sosok ini di kamar mandi.

Sosok.ID -Dugaan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, tidak dicium indikasinya oleh Bripka Ricky Rizal.

Hal ini merujuk pada saat di Magelang.

Menurut Bripka RR, peristiwa di Magelang yang ia lihat secara langsung adalah ketegangan antara Brigadir Yosua dan Kuat Ma'ruf, sopir keluarga Ferdy Sambo.

Ia juga melihat asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Susi, menangis di lantai dua rumah Magelang.

Putri Candrawathi sendiri dilihatnya berbaring di kamarnya, dan tidak menangis.

Brigadir J bahkan disebut dicari oleh Putri Candrawathi, dan Bripka RR menilai hal itu tidak mencirikan bahwa Putri sudah dilecehkan oleh Brigadir Yosua.

Semua ini disampaikan Bripka RR lewat pengacaranya, Erman Umar, dalam tayangan TV One, Senin (12/9/2022).

Misteri yang terbesar adalah mengapa Susi menangis.

"Yang memang menjadi pertanyaan saat itu, apa penyebab Susi menangis. Bripka RR tidak tahu penyebabnya, padahal Ibu PC tidak menangis dan berbaring di kamarnya. Semuanya diam, soal Susi menangis ini, dan RR tidak tahu penyebab Susi menangis," katanya dilansir dari Warta Kota.

Selanjutnya, Erman menyebut tugas Bripka RR sebenarnya adalah ajudan khusus yaitu menjaga dua anak Ferdy Sambo di Magelang yang mengenyam pendidikan di SMA Taruna Nusantara Magelang.

"Di mana mereka duduk di kelas I dan III. Namun saat pandemi dan sekolah online, Bripka RR juga tugas di Jakarta," kata Erman.

Itu sebabnya dikatakannya sehari sebelum pulang ke Jakarta yaitu 7 Juli 2022 ketika ada kejadian di Magelang, Bripka RR kedapatan sedang mengurus dua anak Ferdy Sambo di SMA Taruna Nusantara bersama Bharada E.

Namun, tiba-tiba Putri Candrawathi meminta Bripka RR pulang.

"Dia dipanggil sama ibu PC, disuruh pulang ke rumah, panggilan saat itu lewat telepon kepada Richard," kata Erman.

Erman kemudian mengatakan Bripka RR saat kembali ke rumah melihat lantai 1 rumah Magelang kosong.

"Saat Bripka RR naik ke atas, dia lihat Kuat dalam keadaan panik dan tegang. Dia tanya, ada apa pak Kuat. Pak Kuat jawab, 'Enggak itu tadi si Yosua, naik turun naik turun, saya tanya, dia lari ke bawah. Dia gak mau dengar saya. Kenapa itu anak,'. Itu jawaban Kuat," katanya,

"Saat itu kata Ricky, kondisi Susi menangis," ujar Erman.

Bripka RR menceritakan bahwa Brigadir J naik ke lantai 2 dan mencoba melihat keadaan Putri Candrawathi yang diduga sakit.

"Tapi dihalangi oleh Kuat dengan pakai pisau. Akhirnya Josua turun lagi ke bawah," katanya.

Kuat disebut mempersilakan Brigadir RR melihat kondisi Putri Candrawathi yang berbaring di dalam kamar di lantai dua tersebut.

"Dia buka pintu kamar ibu, dan tanya. 'Ada apa Bu?'. Ibu tidak menjawab, tetapi malah bertanya. 'Joshua dimana?'," kata Erman.

Kemudian Bripka RR berniat turun ke lantai 1 untuk menemui Brigadir J, tapi karena ada ketegangan antara Brigadir J dan Kuat Ma'ruf, maka Bripka RR disebutkan Erman menyembunyikan senjata api milik Brigadir J.

"Kemudian dia berinisiatif, yang mungkin diketahui juga sama Richard. Bagaimanapun Josua ada senjatanya. Ada pisau dan senapan panjang. Bripka RR berinisiatif dipindahin senjatanya ke kamar anaknya Sambo. Di kunci di kamar itu senjatanya. Karena Bripka RR khawatir ada apa-apa. Sebab sebelumnya kan ada ketegangan antara Brigadir J dengan Kuat," ujar Erman.

Erman kemudian mengatakan tujuan Bripka RR adalah agar tidak ada kejadian yang tidak diinginkan jika terjadi pertengkaran kembali antara Brigadir J dan Kuat.

"Kemudian Bripka RR turun ke bawah. Dia cari Joshua. Karena perintah ibu PC kan, tanya Joshua dimana?," kata Erman.

Bripka RR lalu bertemu Brigadir J dan menanyakan ada masalah apa dengan Kuat Maruf.

"Bripka RR tanya ke Josua, ada apa dan kenapa bersitegang dengan Kuat. Josua menjawab agak marah, 'Iya bang, saya gak ngerti itu kenapa Om Kuat, marah-marah ke saya'. begitu jawaban Josua," kata Erman.

Erman pun mengatakan, Bripka RR memberitahu Brigadir J jika dirinya dicari dan dipanggil oleh Putri Candrawathi.

"Karena tadi kan Ibu tanya Josua dimana, maka Bripka RR berinisiatif memanggil Brigadir J. 'Kamu tadi ditanyain, Ibu' begitu kata Bripka RR ke Josua," kata Erman.

Kemudian Bripka RR dan Brigadir ke lantai atas.

"Josua masuk ke kamar dan duduk di bawah, sementara Ibu PC tetap berbaring di kasur. RR tidak ikut masuk ke kamar," katanya.

Bripka RR, kata Erman menunggu di pintu dan agak berjarak.

"Sehingga Bripka RR tidak mendengar pembicaraan Brigadir J dengan Putri Candrawathi," katanya.

Tak lama kata dia kemudian Brigadir J keluar kamar, dan bersama Bripka RR kembali turun ke lantai 1.

"Pada saat mereka turun, Bripka RR ikuti Josua, karena khawatir supaya jangan ada pertengkaran lagi dengan Kuat Maruf. Bripka RR antar sampai ke bawah. Dia sempat tanya Josua juga, ada apa lagi. Yang kedua ini jawaban Josua melunak, 'Udah bang, gak ada apa-apa bang'. Ini berbeda dengan pertama sebelum Josua bertemu Ibu," katanya.

Erman mengatakan kliennya sama sekali tidak melihat dugaan pelecehan seksual kepada Putri Candrawathi yang diduga menjadi motif pembunuhan berencana terhadap Brigadir J.

"Jadi menurut RR, kejadian di Magelang tidak seperti yang dibayangkan. Dia tidak melihat dan tidak tahu adanya pelecehan ke Ibu," kata Erman.

Kemudian Erman mengatakan keesokan harinya Putri Candrawathi mengajak mereka kembali ke Magelang.

Sosok Susi ART Ferdy Sambo baru dimintai keterangan setelah rekonstruksi pembunuhan Brigadir J dilaksanakan.

Baca Juga: Diduga Kunci Kejadian Putri Candrawathi dan Brigadir J di Magelang, Apa Maksud Tangisan Sosok ART Ferdy Sambo?

Editor : May N

Baca Lainnya