Tanggapi Klaim Hacker Bjorka Ungkap Kasus Pembunuhan Munir, Komnas HAM Tak Bisa Lakukan Pemeriksaan: Kami Bergerak dari Fakta

Selasa, 13 September 2022 | 07:28
Kompas.com

Ilustrasi anggota Breached Forums dengan username Bjorka yang menjual data kependudukan 105 juta warga Indonesia. Data kependudukan ini diklaim berasal dari Komisi Pemilihan Umum.

Sosok.ID - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menanggapi soal salah satu data yang disebar oleh hacker Bjorka.

Data yang dimaksud diklaim merupakan pengungkapankasus pembunuhan Munir.

Seperti yang diketahui, kasus pembunuhan Munir hingga kini masih menjadi salah satu misteri yang belum terpecahkan.

Walaupun insiden terjadi pada 2004 silam, hingga kini masih belum diketahui siapa dalang dari pembunuhan aktivis HAM tersebut.

Delapan belas tahun berlalu sejak kasus tersebut menggemparkan Tanah Air, kini pembunuhan Munir kembali menjadi perbincangan hangat.

Tepatnya setelah hacker Bjorka mengklaim telah menemukan data soal pembunuhan Munir.

Ia bahkan menjabarkan detail isi dari data yang diklaim telah ia temukan itu.

Soal data yang disebar oleh Bjorka, Komnas HAM tak bisa bertindak banyak.

Sebab, data yang hanya disebar seseorang melalui internet tak bisa dijadikan sebagai dasar apa pun.

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik menyebut pengungkapan kasus tak bisa dilakukan hanya karena opini seseorang di media sosial.

Melainkan harus berdasarkan pada fakta.

"Enggak bisa, penyelidikan itu berdasarkan fakta-fakta," kata Taufan saat ditemui Kompas.com di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Senin (12/9/2022).

YouTube/KOMPASTV
YouTube/KOMPASTV

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik

Kendati demikian, Komnas HAM tak akan keberatan untuk bertindak bila Bjorka memiliki fakta soal kasus Munir.

"Kalau bisa saya panggil dia, saya minta keterangan, tapi kalau cuma (pengungkapan) ada di Twitter, penyelidik enggak bisa bahas-bahas (apa yang ada) di Twitter," tutur Taufan.

Taufan menegaskan bahwa apa yang diungkap Bjorka di media sosial tak akan menjadi dasar Komnas HAM melakukan pemeriksaan terhadap kasus Munir.

Komnas HAM hanya akan menentukan apakah kasus Munir termasuk pelanggaran HAM berat atau tidak berdasarkan fakta yang ditemukan oleh Komnas HAM sendiri.

"Kami enggak ada urusan dengan dunia maya, kami enggak bergerak dari situ, (kami) bergerak dari fakta-fakta," pungkas dia.

(KOMPAS/ARBAIN RAMBEY)
(KOMPAS/ARBAIN RAMBEY)

Aktivis HAM, Munir Said Thalib (Munir).

Sebelumnya, Bjorka mengungkap kasus Munir melalui media sosial Twitter.

"Ya saya tahu kalian telah menunggu ini. Jadi siapa yang membunuh orang baik ini (Munir)?"tulisnya di akun @bjorkanism, Minggu (11/9/2022), ssperti dikutip via Kompas.com.

Unggahan itu seketika menjadi viral dan mengantarkan nama Bjorka dan Munir bertengger di trending topik Twitter Indonesia.

Hingga Minggu (11/9/2022) pagi, unggahan itu bahkan itu bahkan telah mendapat lebih dari 1.000 komentar, dibagikan oleh 14.600 akun, dan disukai 26.400 pengguna.

Sayangnya, kini akun @bjorkanism telah ditangguhkan dan semua tweet-nya tak bisa diakses.

Baca Juga: Sosok Bjorka, Hacker Peretas Situs Pemerintah Diduga Punya Teman dari Indonesia Korban Peristiwa G30S PKI

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh