Sosok.ID - Pesulap Merah atau Marcel Radhival, menanggapi sebuah posterdemo menolak kenaikan harga BBM yang mencatut namanya.
Diketahui, pemerintah belum lama ini menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di tengah inflasi dunia di situasi yang sulit akibat pandemi selama hampir 3 tahun ini.
Terlihat dalam protes beberapa waktu lalu, muncul poster yang meminta agar Pesulap Merah menurunkan harga BBM.
Poster itu berbunyi, "Pesulap Merah Coba Sulap BBM Menjadi Turun".
Bunyi tulisan itu diduga merupakan bentuk frustasi masyarakat di tengah kondisi sulit saat ini.
Adapun, Pesulap Merah melalui sosial media Instagramnya memberikan balasan atas tulisan tersebut.
Pria yang juga dikenal sebagai Marcel Radhival itu meminta maaf, sebab ia tak memiliki kesaktian yang dapat membuatnya menurunkan harga BBM.
"Maaf saya tidak sesakti itu bu/pak, sudah bukan ranah saya untuk membahas hal tersebut," tulisnya melalui Instagram @marcelradhival1, dikutip Sosok.ID pada Jumat (9/9/2022).
Saty-satunya hal yang bisa dilakukan Pesulap Merah terkait hal tersebut adalah berdoa agar seluruh masyarakat Indonesia dilimpahi rezeki semudah menghembuskan nafas.
"Saya hanya bisa mendo'akan semoga seluruh masyarakat INDONESIA rezekinya dipermudah semudah bernafas, sehingga banyak kebahagiaan yang bisa hadir di INDONESIA. aamiin," tulisnya.
Unggahan Pesulap Merah
Diketahui, sebelumnya masyarakat menggelar demo menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Monas, Selasa (6/9/2022).
Dilansir dari Tribunnews.com, nama Pesulap Merah dicatut dalam beberapa poster yang dibawa massa.
Massa aksi dari DPP Gema Keadilan dalam posternya menuliskan, 'Pesulap merah, coba sulap harga BBM menjadi turun.'
Demo menolak kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang berlangsung di kawasan Patung Kuda, Monas, Selasa (6/9/2022) siang membawa nama pesulap, Marchel Radhival.
Demo yang dihadiri sejumlah elemen masyarakat itu dimulai dari titik kumpul di kawasan Patung Kuda, sekira pukul 12.00 WIB.
Demo ini dilakukan karena masyarakat merasa kecewa dengan keputusan Jokowi yang menaikkan harga BBM di tengah turunnya harga minyak dunia.
Harga pertalite setelah kenaikan yakni Rp 10 ribu per liter, solar subsidi menjadi Rp 6.800 per liter, Pertamax non subsidi Rp 14.500 per liter.
Kenaikan itu berlaku sejak Sabtu, 3 September 2022 pukul 14.30 WIB.
"Masyarakat tengah tertatih-tatih menata kembali ekonomi setelah pandemi, merupakan keputusan nir empati dan dzalim yang mempersulit kehidupan masyarakat kecil," ujar Indra, peserta demo. (*)