Ramai Isu ART Ferdy Sambo Bocorkan Ruang Penyiksaan Brigadir J sebelum Ditembak, Begini Faktanya!

Rabu, 07 September 2022 | 16:56
IST

Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, terbukti tidak melakukan tindak pidana pelecehan seksual seperti yang ditudingkan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi.

Sosok.ID - Jagat media sosial dibuat heboh dengan video seorang wanita yang mengaku sebagai asisten rumah tangga (ART) Ferdy Sambo.

Wanita itu menyebut, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sempat disiksa oleh Ferdy Sambo di ruang rahasia sebelum kematiannya.

Narasi dalam video viral itu juga menyebutkan di mana letak ruangan penyiksaan Brigadir Yosua.

Bahkan wanita itu menyebut, dalam pintu rahasia terdapat patung manusia yang dibunuh untuk diambil organnya.

"Di dalam pintu rahasia itu dibuka, di dalamnya ada goa banyak, laki-laki, polisi, semua yang dibunuh yang diambil organ tubuhnya semua dijadikan patung di dalam," ujar wanita tersebut.

Dia juga mengatakan bahwa terdapat ruang rahasia tempat penyiksaan Brigadir Yosua. Dia pun seolah-olah mengetahui keberadaan ruangan tersebut.

"Tolong dibuka itu pintu rahasia di belakang rumah untuk penyiksaan Yosua, itu ada pintu rahasia, kuncinya ada di lemari sebelah, yang tempat Yosua disiksa," ucap wanita itu.

Kendati demikian, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo telah mengklarifikasi bahwa video tersebut merupakan berita bohong alias hoaks.

Dedi mengklaim, hasil otopsi menunjukkan tidak ada tanda penyiksaan pada tubuh Brigadir J.

"Ah enggaklah. Hoakslah itu, kan itu sudah disampaikan oleh dokter forensik. Enggak ada (pintu rahasia)," kata Dedi saat ditanya soal video tersebut, Selasa (6/9/2022), dikutip Sosok.ID dari Kompas.com.

Seperti diketahui, Brigadir J tewas dalam penembakan di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo pada 8 Juli 2022.

Narasi yang disampaikan kepolisian pada 11 Juli 2022 menyebutkan bahwa Briagdir J tewas dalam adu tembak dengan Bharada E setelah ketahuan melecehkan Putri Candrawathi di rumah dinas tersebut.

Namun setelah Kapolri membentuk tim khusus untuk mengungkap fakta kematian Brigadir J, didapati bahwa adu tembak tak pernah terjadi.

Bharada E dan Ferdy Sambo melayangkan tembakan pada Brigadir J, namun Brigadir J tak pernah membalas menembak Bharada E.

Klaim pelecehan seksual di rumah dinas tersebut juga tidak terbukti, namun saat ini klaim pelecehan seksual di Magelang masih didalami.

Adapun lima tersangka dugaan pembunuhan Brigadir J adalah Bharada E, Bripka RR, Kuat Ma'ruf, Ferdy Sambo, dan Putri Candrawathi.

Kendati demikian, Putri Chandrawathi masih tidak ditahan dengan alasan kemanusiaan karena memiliki bayi berusia 1,5 tahun, yang lantas menuai kritik keras dari warganet di sosial media. (*)

Baca Juga: Bagaimana Hasil Uji Kebohongan Putri Candrawathi? Sosok Ahli Sebut Lie Detector Tak Efektif pada Pembohong

Editor : Rifka Amalia

Baca Lainnya