Terungkap Perbuatan Ferdy Sambo yang Pancing Emosi Bharada E Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, LPSK: Soal Penembakan

Rabu, 07 September 2022 | 08:06
Youtube Polri TV

LPSK ungkap kelakuan Ferdy Sambo yang buat Bharada E emosi saat rekonstruksi pembunuha Brigadir J.

Sosok.ID - Bharada E atau Bharada Richard Eliezer sempat dibuat emosional saat proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Hal itu dikarenakan tersangka lain, seperti Ferdy Sambo tak memperagakan adegan yang sesuai dengan kenyataan menurut Bharada E.

Kondisi Bharada E selama rekonstruksi pembunuhan Brigadir J itu sendiri disampaikan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).

"Ketika rekonstruksi ada keterangan dari tersangka lain yang sempat membuat dia sedikit emosional."

"Karena dianggap keterangan tersangka lain tidak seperti kenyataannya, itu yang membuat dia sedikit emosional," ujar Ketua LPSK, Hasto Atmo Suroyo dikutip dari tayangan di TVone, Selasa (6/9/2022) via Tribunnews.com.

Seperti yang diketahui, proses rekonstruksi pembunuhan Brigadir J telah dilaksanakan pada Selasa (30/8/2022).

Dalamrekonstruksitersebut, limatersangka pembunuhan Brigadir Jdihadirkan, termasukBharada E.

Rekonstruksi itu sendiri digelar di 3 tempat dengan total memperagakan 78 adegan selama 7,5 jam.

Sempat terjadi beberapa perbedaan di antara kelima tersangka saat reka adegan.

Hal itu lah yang membuat Bharada E emosional.

"Waktu itu kami meyakinkan saja, 'kamu tetap straight saja pada keterangan, informasi yang kamu punya.'

'Kalau orang lain mau menyangkal, itu hak dia'," ujar Hasto.

Salah satu perbedaan tampak dalam adegan penembakan.

Dimana menurut Bharada E, Ferdy Sambo ikut menembak Brigadir J.

Namun, hal itu disangkal oleh Ferdy Sambo.

"Misal soal penembakan, kalau Ferdy Sambo tetap mengatakan yang menembak adalah Bharada E saja."

"Sementara Bharada E e bilang, Ferdy Sambo ikut, yang terakhir, nggak tahu berapa kali (penembakan)," lanjutnya.

Hasto menjelaskan bahwa tugas LPSK tak hanya melindungi saksi dan korban.

Tapi juga mengarahkan mereka untuk memberikan keterangan yang konsisten, apa adanya, dan tanpa intimidasi.

Karena itu, LPSK harus memastikan kondisi psikologi Bharada E sehari sebelum rekonstruksi.

Mengingat ia harus bertemu dengan tersangka lainnya dan mengingat kejadian yang bisa jadi meninggalkan rasa trauma.

LPSK harus memastikan bahwa Bharada E kuat menghadapi situasi tersebut.

"Yang bersangkutan menyatakannya kondisi baik dan tetap konsisten pada keterangan, masih on the track," ujar Hasto.

Baca Juga: Tangan Bharada E Gemetar Hebat Saat Rekonstruksi Pembunuhan Brigadir J, Kuasa Hukum Ungkap Penyebabnya: Posisi yang Tidak Gampang

(*)

Editor : Dwi Nur Mashitoh

Baca Lainnya