Keluarga Kecewa dengan Hasil Autopsi Ulang Brigadir J, Sosok Kamaruddin Simanjuntak Kritik Penjelasan Dokter Forensik, 'Patah Itu Kenapa'

Selasa, 23 Agustus 2022 | 12:09
TRIBUNJAMBI.COM/DANANG NOPRIANTO

Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak

Sosok.ID -Penjelasan dari Dokter Forensik tentang hasil autopsi ulang Brigadir J mendapat kritik dari pengacara keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Kamaruddin Simanjuntak.

Sebelumnya ketua tim dokter, dr. Ade Firmansyah Sugiharto menyebut jika tim tidak menemukan luka lain selain kekerasan dengan senjata api.

"Saya bisa yakinkan, ada saat kita lakukan autopsi, tidak ada luka-luka selain luka kekerasan senjata," ucap Ade di Baresrim Polri, Senin (22/8/2022).

Kamaruddin buka suara dalam wawancara dengan Kompas TV.

Menurut pengacara tersebut, dokter forensik sama sekali tidak menyerahkan hasil autopsi ke pihaknya.

Hal tersebut membuat Kamaruddin meragukan independensi sang dokter.

“Saya kan sudah mengajukan daftar pertanyaan jelang ekshumasi, dokter belum kirim apapun. Kalau dia independen harusnya kirim dulu ke saya, rilis tidak boleh lewat doorstop.”kata Kamaruddin.

Selanjutnya Kamaruddin menanyakan sejumlah luka pada jenazah Brigadir Yosua yang malah tidak dijelaskan oleh dokter forensik.

“Dijelaskan peluru yan ditembakan, bagian tubuh yang kena peluru, dia harus bisa menjelaskan darah di lipatan kaki, lubang peluru di engsel kaki kiri, kanan, luka di bahu, luka di bawah mata, atas kanan, jari-jarinya patah itu kenapa”kata Kamaruddin.

Tim dokter forensik harus bertanggung jawab atas kejujuran mereka selama bekerja di proses autopsi ulang di hadapan Tuhan, papar Kamaruddin.

Lebih-lebih karena Kamaruddin juga menjelaskan bahwa penjelasan dokter forensik saat ekhumasi sudah dinotariskan lewat catatan dua dokter yang sudah dikirim sebelumnya.

Hasil autopsi kedua

Ketua tim dokter forensik Ade Firmansyah Sugiharto, menyebut tidak ada luka-luka di tubuh Brigadir J selain luka karena kekerasan senjata api.

"Saya bisa yakinkan sesuai dengan hasil pemeriksaan kami, baik pada saat kita lakukan otopsi maupun dengan pemeriksaan penunjang dengan pencahayaan dan hasil mikroskopik, tidak ada luka-luka pada tubuhnya selain luka-luka akibat kekerasan senjata api," ujar Ade di Bareskrim Polri, Jakarta, Senin.

Ade menyebut tim dokter forensik temukan 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak keluar.

Pihaknya pun memastikan tidak ada tanda kekerasan di tubuh Brigadir J selain luka tembak tersebut.

Kamaruddin melihat ada beberapa poin dari hasil autopsi kedua yang perlu dijelaskan secara detail.

Contohnya pernyataan bahwa ada 5 peluru yang masuk dan 4 peluru keluar.

Kamaruddin menyebut hal ini bertentangan dengan penjelasan Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri sebelumnya.

"Karo Penmas pertama kali menjelaskan, Bharada E menembak 5 kali kena 4 kali. Ini sekarang hasilnya 5 peluru, 4 keluar, 5 masuk. Jadi ini tambah pelurunya dari hasil otopsi pertama," kata dia.

Berikut ini adalah rincian hasil autopsi kedua Brigadir J:

1. 5 luka tembak masuk dan 4 luka tembak keluar

Hasil pemeriksaan bersumber dari foto dan gambaran mikroskopik dianggap oleh tim dokter forensik sebagai hanya ditemukan luka tembak masuk dan luka tembak keluar di tubuh Yosua.

2. Lokasi luka di dada dan kepala

Ade mengatakan, lokasi luka tembak ada di daerah dada dan kepala.

"Lokasi luka tembaknya ada dua luka yang fatal, yaitu luka di daerah dada dan di kepala. Itu sangat fatal," jelasnya.

3. Peluru menyerempet jari sampai rusak

Ade menyebut ditemukan juga luka seperti jari yang rusak pada jenazah Brigadir J, yang menurutnya disebabkan bekas trajektori atau lintasan anak peluru yang menyerempet jari.

4. Tidak ada tanda kekerasan selain senjata api

Ade menegaskan tidak ada luka lain selain luka tembak di tubuh Yosua.

"Semua tempat yang mendapatkan informasi dari keluarga yang diduga ada tanda-tanda kekerasan di sana. Kami sudah bisa pastikan dengan keilmuan forensik yang sebaik-baiknya bahwa tidak ada tanda-tanda kekerasan selain kekerasan senjata api pada tubuh korban," tandas Ade.

5. Tidak ada organ tubuh yang hilang

Tim forensik berikan penjelasan mengenai kabar yang menyebut otak jenazah Brigadir J pindah ke perut.

Ade mengatakan ada sejumlah pertimbangan ketika jenazah yang sudah melalui proses autopsi akan ditransportasikan.

Ade memastikan, tidak ada organ tubuh yang hilang dari jenazah Yosua.

"Semua tindakan otopsi, organ-organ itu akan dikembalikan ke tubuhnya," ujar Ade, dikutip dari Kompas.com, (22/8/2022).

"Namun memang harus ada pertimbangan-pertimbangan baik itu misalnya adanya bagian-bagian tubuh yang terbuka, sehingga pada saat jenazah itu akan ditransportasikan akan dilakukan pertimbangan-pertimbangan seprti itu," jelasnya.

6. Kuku tidak dicabut

Terkait tuduhan keluarga yang menuding kuku Brigadir J dicabut paksa, tim forensik memastikan hal tersebut tidak terbukti.

"Enggak, enggak, kuku dicabut enggak sama sekali," kata Ade.

Ade hanya mengatakan, ada dua jari jenazah Brigadir J yang rusak karena terkena anak peluru.

Baca Juga: Bongkar Semua Kejanggalan CCTV di Rumah Ferdy Sambo Versi Ahli Forensik Digital dan Kamaruddin Simanjuntak, Diduga Hasil 'Editing'?

Editor : May N

Baca Lainnya