Sosok.ID - Sosok Irjen Ferdy Sambo semasa duduk di bangku SMA dibongkar oleh teman-temannya.
Teman-teman SMA Irjen Ferdy Sambo rupanya tak menyangka sang mantan Kadiv Propam Polri itu bakal menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J.
Hal itu dikarenakan imej Irjen Ferdy Sambo semasa duduk di bangku SMA yang alim dan tak neko-neko.
Diketahui, Irjen Ferdy Sambo merupakan lulusan SMA 1 Makassar, Sulawesi Selatan.
Andi Amiruddin Pallawa Rukka mengaku sebagai kakak kelas Sambo semasa duduk di bangku sekolah menengah atas (SMA).
Semasa sekolah, Ferdy Sambo biasa dipanggil dengan sebutan Peppi.
Cukup terkenal di sekolah, Ferdy Sambo rupanya aktif mengikuti ekstrakurikuler bela diri Taekwondo.
"Saya tau dia sebagai adik kelas saya. Meskipun, tidak pernah cerita langsung," ujar Andi, seperti dikutip dari TribunTimur pada Sabtu (13/8/2022).
"Kita sama-sama anak organisasi. saya di remaja masjid, dia di taekwondo," sambungnya.
Kata Andi, Ferdy Sambo juga anak yang pintar secara akademik.
Walaupun jago bela diri, namun Ferdy Sambo tak pernah menggunakan kemampuannya untuk memukul orang.
"Dia itu dikenal baik sama temannya, terus juga dia pintar secara akademik.
Apalagi aktif di taekwondo juga. Tapi dia tidak pernah mukul orang," jelas eks Manager PSM ini.
Hal senada juga dikatakan oleh teman sekelas Ferdy Sambo semasa duduk di bangku SMA, yakni Agussalim Narwis.
"Jadi Ferdy itu sahabat saya sejak di SMA Negeri I Makassar.
Kelas satu, dia sekelas dengan saya," ujar Agussalim.
Namun, saat naik ke kelas dua, keduanya tak sekelas lagi lantaran memilih jurusan yang berbeda.
Ferdy Sambo memilih jurusan Biologi, sementara Agussalim memilih jurusan Fisika.
Ferdy Sambo sendiri memilih jurusan biologi sebab ia memiliki cita-cita untuk menjadi dokter.
Namun, cita-cita utamanya tetap menjadi polisi.
"Naik kelas dua, dia (Ferdy) ambil jurusan Biologi karena selain pengen jadi polisi dia pengen jadi dokter," ucap Agussalim.
"Dia bilang itu waktu, kalau saya (Ferdy) tidak lulus Akabri saya mau masuk jadi dokter.
Kalau saya masuk Fisika karena mau masuk perkapalan," kenangnya.
Kendati beda kelas, Agussalim mengaku tetap berhubungan baik dengan Ferdy Sambo.
Bahkan, keduanya sering bermain bersama dan bersahabat hingga kini.
"Kita beda kelas tapi kita tetap main sama-sama, bimbingan belajar sama di Bawakaraeng karena sudah sahabat sejak kelas satu," bebernya.
Sudah berbakat jadi polisi sejak dini, Ferdy Sambo rupanya murid yang selalu disiplin.
"Ferdy itu selama di SMA itu memang orangnya disiplin. Saya tidak tahu dari mana sikap kedisiplinan itu, apakah dari keluarganya atau karena cita-citanya jadi polisi," kata Agussalim.
Kedisiplinan itu bahkan membuat suami Putri Candrawathi ini dipercayai menjabat sebagai ketua kelas dari kelas satu hingga kelas tiga SMA.
"Yang pertama itu, dia terpilih ketua kelas waktu kelas satu karena dikenal tegas dan suaranya lantang," ujarnya yang merupakan Alumni Smansa 91.
"Naik kelas dua di (jurusan) Biologi, dia (Ferdy) juga terpilih jadi ketua kelas, kelas tiga juga begitu," sambungnya.
Setali tiga uang dengan Andi, Agussalim mengatakan bahwa Sambo tak pernah memukul orang lain semasa sekolah.
Bahkan, Sambo hampir tak pernah melakukan kenakalan remaja seperti anak-anak SMA lainnya.
"Kita ini dulu sering bolos apa segala macamnya, dia itu jarang begitu-begitu, bahkan tidak pernah bolos," kenangnya.
"Tidak pernah itu dia (Ferdy) bermasalah fisik sama teman-teman atau memukul junior-junior pun tidak pernah, baik ji orangnya bergaul," terangnya.
Karena itu, saat mendengar Ferdy Sambo ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan Brigadir J, Agussalim kaget.
"Gak nyangka aja," ucapnya.
Ia menduga ada pemicu yang membuat Ferdy Sambo sampai melakukan hal tersebut.
"Saya kira kejadian ini adalah melampaui batas kesabaran kita sebagai lelaki Makassar," tandasnya.
(*)