Buka Suara Digosipkan Sebagai Simpanan Irjen Ferdy Sambo, Terungkap Identitas AKP Rita Yuliana, sang Polwan Cantik Ternyata Bukan Sosok Sembarangan

Selasa, 09 Agustus 2022 | 13:46
Facebook

AKP Rita Yuliana sosok polwan cantik yang dituding jadi simapanan Irjen Ferdy Sambo dan terseret kasus kematian Brigadir J.

Sosok.ID - Kasus kematian Brigadir J di rumah Irjen Ferdy Sambo semakin merembet hingga menyeret nama polwan AKP Rita Yuliana.

AKP Rita Yuliana sendiri digosipkan memiliki hubungan dengan Irjen Ferdy Sambo.

Kini jadi sorotan, AKP Rita Yuliana pun angkat bicara terkait gosip yang menyeret namanya.

Melalui akun media sosialnya, ia memberi respon netizen yang mengungkit soal pemberitaan dirinya.

Melansir dari TribunStyle.com, hal itu tampak dalam unggahan Instagram @ritasorchayuliana pada Sabtu (6/8/2022).

Dalam unggahan itu, terlihat seorang netizen membahas soal pemberitaan AKP Rita Yuliana di internet.

Instagram/@ritasorchayuliana

Tanggapan AKP Rita Yuliana terkait pemberitaan dirinya

"Buk pol masuk berita tuh," komentar seorang netizen.

AKP Rita Yuliana pun tampak santai menanggapi pemberitaan soal dirinya.

"Monitor terima kasih," jawab AKP Rita Yuliana saat membalas komentar netizen.

Netizen lain tampak terang-terangan menyinggung gosip AKP Rita Yuliana sebagai simpanan Irjen Ferdy Sambo.

"Tolong klarifikasi bu, kalo ibu ini bukan simpanan jenderal, agar nama baik ibu jadi bersih," tulis netizen lainnya.

Komentar itu pun ditanggapi santai oleh AKP Rita Yuliana.

"Terima kasih, nanti pasti diklarifikasi," balasnya

Instagram/@ritasorchayuliana

Tanggapan AKP Rita Yuliana digosipkan sebagai simpanan Irjen Ferdy Sambo.

Lantas siapa kah sosok AKP Rita Yuliana ini?

Melansir dari TribunSumsel.com, AKP Rita Yuliana lahir di Selong, Lombok Timur pada 1 Juli 1992.

Wanita 30 tahun ini merupakan bungsu dari empat bersaudara.

Ayahnya merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor kecamatan.

Terlahir di keluarga sederhana tak membatasi Rita Yuliana untuk menorehkan prestasi gemilang.

Sejak kecil, ia bercita-cita menjadi dokter.

Namun, karena orang tuanya tak mampu membiayai sekolah dokter, Rita Yuliana harus mengubur dalam-dalam impiannya itu.

Tak menyerah, Rita Yuliana yang masih duduk di bangku kelas tiga SMA lantas mendaftar sebagai polisi ke Polres Lombok Timur.

Ada insiden tak terduga di tengah-tengah niatnya mendaftar seleksi Bintara Polisi kala itu.

Dimana ia ditilang polisi saat mengendarai sepeda motor dari rumahnya ke Polres Lombok Timur.

Ia pun gigit jari sebab gagal lolos seleksi lantaran belum lulus SMA.

Rita Yuliana lantas mendaftar ke sekolah pramugari dan lolos.

Namun, lagi-lagi ia harus menelan kecewa sebab orang tuanya tak mampu membayar uang sekolah sebesar Rp 20 juta.

Kendati demikian, Rita Yuliana memutuskan kembali mendaftar Akpol dan dinyatakan lolos pada 2010.

Rita Yuliana saat itu mendaftar seleksi Akpol bersamaan dengan seleksi IPDN sesuai dengan perminatan orang tuanya.

Usai lolos seleksi Akpol dan melanjutkan pendidikan kepolisian S1 STIK PTIK, Rita Yuliana ditugaskan di Polda DIY.

Rita Yuliana pertama kali bertugas di Bagian Sentra Pelayanan Kepolisian di Gunung Kidul, Yogyakarta.

Prestasi Rita Yuliana berlanjut pada 2018, ia berhasil menjadi wakil polri yang mendapatkan beasiswa International Law Enforcement Liasion Officer Program di Beijing Foreign Studies University (BFSU), China.

Selama menjalani program tersebut Rita Yuliana juga menorehkan prestasi dengan mendapatkan Hanyu Shuiping Kaosi (HSK) level empat yang merupakan standarisasi kemahiran dalam berbahasa Mandarin bagi penutur asing dengan target mencapai HSK level tiga.

Rita Yuliana pernah juga menjabat di Subdit IV Ditreskrimum Polda NTB.

Kala itu, ia bahkan berhasil mengungkap kasus striptis Metzo di kawasan pariwisata Senggigi.

Dimutasi ke Polda Metro Jaya pada 24 Desember 2021, AKP Rita Yuliana kemudian diangkat menjadi Panit Subdit I Ditreskrimsus Polda Metro Jaya dengan surat yelegaram Kapolri Nomor: ST/2604/XII/KEP.2021 pada 24 Desember 2021.

Baca Juga: Otak Pembunuhan Terkuak? Bharada E Menyesal Berbohong, Akui Disuruh Sosok Ini untuk Tembak Brigadir J

(*)

Tag

Editor : Dwi Nur Mashitoh