Kalimantan Jadi Tumbalnya, Roket China Ini Akhirnya Hantam Bumi di Dekat Bumi Borneo Itu

Senin, 01 Agustus 2022 | 16:25
China Daily

(ilustrasi) Peluncuran Laut Roket China

Sosok.ID-Telah diperkirakan sebelumnya bahwa puing roket luar angkasa milik China akan jatuh ke Bumi.

30 Juli 2022 ternyata puing tersebut sudah jatuh dari roket Long March 5B.

Puing seberat 22,5 ton jatuh pada waktu sore hari, mengakhiri masa orbit Long March 5B yang singkat tetapi kontroversial.

"#USSPACECOM dapat mengonfirmasi bahwa Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Long March 5B (CZ-5B) memasuki kembali Samudra Hindia sekitar pukul 10:45 MDT [12:45 EDT; 1645 GMT] pada 30/7," kata Komando Luar Angkasa AS mengumumkan melalui Twitter, dikutip dari Space, Senin (1/8/2022).

"Kami merujuk Anda ke #PRC untuk perincian lebih lanjut tentang aspek teknis masuk kembali seperti potensi penyebaran puing + lokasi tumbukan." imbuh mereka.

Roket Long March 5B lepas landas pada 24 Juli membawa modul baru menuju stasiun luar angkasa Tiangong yang saat ini dibangun China.

Peluncuran roket ini kontroversial karena berbeda dengan tahap inti kebanyakan roket yang diarahkan ke pembuangan bisa aman untuk digunakan kembali di masa depan, roket Long March 5B mencapai orbit bersama dengan muatannya.

Strategi pembuangan ini terbilang sembrono, ujar para kritikus, mengingat roket besar ini tidak terbakar sepenuhnya ketika masuk kembali ke Bumi.

Dan sebagai sampah luar angkasa yang besar dan bergerak cepat, warga Bumi perlu waspada menunggu dengan waswas waktu dan lokasi jatuhnya puing roket ini.

5-9 ton puing dari Long March 5B masih utuh dan menghantam daratan setelah sisa roket lainnya terbakar ketika menembus atmosfer, papar Pusat Kerja Sama Luar Angkasa untuk Studi Orbitan Reentery dan Puing.

Peristiwa jatuhnya puing roket yang dramatis ini dibagikan oleh seorang pengamat lewat Twitter.

Seorang pengamat muncul untuk menangkap pecahnya roket dari Kuching, negara bagian Sarawak, Malaysia.

"Video dari Kuching menyiratkan bahwa itu tinggi di atmosfer, puing-puing apa pun akan mendarat ratusan kilometer lebih jauh di sepanjang jalur, dekat Sibu, Bintulu atau bahkan Brunei," ujar astrofisikawan dan pelacak satelit Jonathan McDowell, dari Harvard-Smithsonian Center for Astrofisika.

Ada kemungkinan jika bongkahan roket yang jatuh menyebabkan beberapa cedera atau kerusakan infrastruktur.

Badan roket kemudian masuk kembali ke 119,0 derajat bujur timur dan 9,1 derajat lintang utara seperti disampaikan pejabat antariksa China.

Lokasi berada di Laut Sulu, tidak jauh dari pantai Pulau Palawan, bagian dari Filipina.

Ini artinya, roket jatuh tidak jauh dari Kalimantan, dan perjalanannya dari luar angkasa sempat direkam di langit Indonesia.

Baca Juga: Peluncur Roket Canggih Milik AS Disebut-sebut Hancur Lebur di Ukraina, Apa yang Terjadi?

Editor : May N

Baca Lainnya