Sosok.ID -Perseteruan antara Nikita Mirzani dengan Dito Mahendra masih berbuntut panjang.
Rumah Nikita Mirzani dikabarkankembali didatangi polisi kali ini untuk melakukan penggeledahan.
Melansir Kompas.com, Kejaksaan Negeri Serang telah menerima Surat Pemberitahuan Dimulainya Penyidikan (SPDP) terhadap Nikita Mirzani dari Polresta Kota Serang pada 10 Juni 2022.
Menurut SPDP tersebut Nikita Mirzani telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus pelanggaran UU ITE atas laporan Dito Mahendra.
Namun, Nikita Mirzani enggan menanggapi kabar tersebut.
"Kalian jangan tanya saya, tanya ke Polres Serang Kota, kan dia yang punya urusan, saya enggak tahu menahu. Jadi jangan tanya saya, kalau kalian baca, terus kalian asumsikan sendiri, itu hak kalian," kata Nikita Mirzani saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Rabu (13/7/2022) seperti dilansir Kompas.com.
"Kalau mau tahu lebih detailnya, tanya sama Polres Serang Kota. Jangan tanya sama saya. Saya ini cuma warga negara aja. Kalau disuruh datang ya datang," lanjutnya.
Terbaru, rumah Nikita Mirzani telah digeledah oleh pihak berwajib.
Saat penggeledahan, Nikita Mirzani diketahui tidak berada di rumah dan Fitri Salhuteru selaku sahabatnya yang buka suara.
Melansir dari Tribunnews.com, Fitri Salhuteru mengungkapkan setelah penggeledahan terjadi, Nikita Mirzani belum mengetahui.
Diungkap sang sahabat, Nikita Mirzani sedang bekerja dan belum bisa dihubungi.
"Saya engga bisa berhubungan dengan Niki dari kemarin setelah saya menemani Nikita ada jadi saksi di persidangan," ujar Fitri Salhuteru dikutip Kamis (14/7/2022).
"Belum (tahu)," ujar Fitri Salhuteru.
Sebanyak lima orang anggota polisi menggeledah rumah Nikita Mirzani pukul 11.30 WIB.
Pihak kepolisian yang menggeledah rumah Nikita Mirzani telah menunjukkan surat resmi penggeledahan sebelumnya.
Seluruh sudut rumah Nikita Mirzani telah digeledah termasuk kamar anak-anaknya.
Fitri Salhuteru juga membeberkan fakta jika Nikita Mirzani tidak ditangkap.
"Sekali lagi saya tegaskan Niki ditangkap ngga ada," lanjutnya.
Menurut Fitir Salhuteru proses penggeledahan berlangsung kooperatif.
"Ke sini bapak-bapak polisi hanya menyita barang bukti satu buah iPad dan engga ada yang bilanh gini-gini (penangkapan)," katanya.
"Bapakk polisi dateng dengan baik-baik sesuai prosedur," tambahnya.
"Tujuannya ke sini memang menyita barang bukti 1 buah iPad ya kebetulan memang ada iPadnya jadi sudah diambil," jelasnya.
(*)