Kisah Nabi Ibrahim Mencari Tuhan Pengatur Alam Semesta

Rabu, 06 Juli 2022 | 20:37
Unsplash.com

Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan penguasa alam semesta.

Sosok.ID - Kisah Nabi Ibrahim mencari konsep ketuhanan, menjadi salah satu cerita yang patut diketahui oleh umat manusia. Kisah ini tertera dalam kitab suci umat Islam, Al Quran.

Dalam perjalanan kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhannya, ia menemui beberapa keragu-raguan mengenai alam semesta dan seisinya.

Ia yakin bahwa bumi yang ditinggalinya pasti memiliki pemilik.

Dilansir dari NU Online, Nabi Ibrahim dengan akal pikirannya yang murni dan suci meyakini bahwa alam semesta diciptakan oleh Allah SWT.

Saat menyaksikan indahnya alam, Ibrahim AS terkesima.

Menurutnya, alam menyajikan sesuatu yang sangat indah.

Nabi Ibrahim yakin, matahari, bintang, bulan, hewan, manusia, dan tumbuh-tumbuhan pasti telah diatur dan memiliki pengusaha, pemilik sejati.

Suatu ketika Ibrahim AS bertanya-tanya mengenai siapakah penguasa itu?

Nabi Ibrahim sempat menduga bahwa bintang dan bulan, serta matahari lah Tuhannya.

Namun saat ia memutuskan untuk menganggap bintang itu sebagai penguasa alam semesta, mendadak bintang tersebut hilang.

Begitu pula dengan bulan dan matahari.

Nabi Ibrahim menyadari realitas ketidak konsistenan keberadaan benda-benda tersebut.

Baik bintang, bulan, dan matahari tampak timbul tenggelam di matanya.

Benda-benda itu tidak bersifat kekal. Mereka hilang dan muncul berdasar peredaran waktu siang dan malam.

Lantas Ibrahim bergumam, “Tuhan tidak mungkin hilang dan Tuhan tidak mungkin juga berubah”.

Kisah Ibrahim dalam proses pencarian Tuhan itu sesuai dengan firman Allah SWT QS. an-An’am ayat 76-78:

“Ketika malam telah menjadi gelap, dia (Ibrahim) melihat sebuah bintang (lalu) dia berkata: “Inilah Tuhanku.”

Maka ketika bintang itu terbenam, dia berkata: “Aku tidak suka kepada yang terbenam.

Lalu ketika dia melihat bulan terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku.”

Tetapi ketika bulan itu terbenam, dia berkata: “Sungguh, jika Tuhanku tidak memberi petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang-orang yang sesat.”

Kemudian ketika dia melihat matahari terbit, dia berkata: “Inilah Tuhanku, ini lebih besar.”

Tetapi ketika matahari terbenam, dia berkata: “Wahai kaumku! Sungguh aku berlepas dari apa yang kamu persekutukan.” (QS. al-An’am [6]: 76-78).

Atas kehendak Allah SWT, Ibrahim menyadari bentuk kekuasaan Tuhan telah menghendaki hilang timbulnya benda-benda itu.

Dia lantas meyakini bahwa alam semesta bukan hal yangberhak dia sembah, namun pengatur alam semesta lah Tuhannya, yakni Allah SWT.

“Dan demikianlah Kami memperlihatkan kepada Ibrahim kekuasaan (Kami yang terdapat) di langit dan di bumi, dan agar dia termasuk pada orang-orang yang yakin.” (QS. al-An’am [6]: 75). (*)

Baca Juga: Sejarah Kurban: Kisah Nabi Ibrahim dan Perintah Sembelih Nabi Ismail

Editor : Rifka Amalia

Sumber : NU Online

Baca Lainnya