Sosok.ID - Panitia kurban Idul Adha tentu saja mencemaskan PMKpada hewan kurban.
Menurut pakar, penularan PMK pada hewan kurban untuk Idul Adha sebenarnya bisa dicegah.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan para panitia kurban Idul Adha untuk cegah penularan PMK pada hewan kurban.
Ya, hewan ternak sejumlah wilayah di Indonesia belakangan ini tengah diserang wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).
Padahal momen Idul Adha 1444 H tinggal hitungan hari.
Warga pun sempat dilanda kecemasan terkait PMK yang menyerang sejumlah hewan ternak.
Diketahui,PMK sendiri dipastikan tidak berisiko terhadap kesehatan manusia.
Menurut pakar, PMK sendiri penularannya pada hewan kurban bisa dicegah dengan sejumlah langkah kecil.
Melansir Kompas.com, 13 Juni 2022 lalu, pakar ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno ungkap ada sejumlah hal yang harus diperhatikan saat proses kurban untuk mencegah penularan PMK
Berikut cara cegah penularan PMK pada hewan kurban yang disarankanpakar ternak di Institut Pertanian Bogor (IPB) Supratikno:
1. Persiapan lokasi
Supratikno menyarankan lokasi pemotongan yang disiapkan panitia kurban adalah aspek penting untuk menghindari penularan.
Biasanya lokasi pemotongan ditempatkan di dekat air mengalir.
Selama wabah PMK, panitia kurban sebaiknya hindarilimbah supaya tidak ada virus yang ikut hanyut pada aliran air.
"Tempat kurban harus bersih, didisinfeksi, serta ada tempat khusus isolasi hewan yang baru datang," kata Supratikno.
2. Persiapan hewan kurban
Hewan kurban yang bakal dikurbankan harus memiliki surat keterangan sehat dan datang dari lokasi bebas wabah.
"Hewan kurban yang datang harus punya surat keterangan kesehatan hewan, dan pastikan hewan berasal dari daerah bebas wabah,"
Ketika hewan kurban datang, panitia kurban wajib menyediakan kebutuhan hewan dengan baik.
Termasukkebutuhan makan, minum, dan kelayakan tempat isolasi.
3. Proses pemotongan hewan kurban
Saat proses pemotongan, disarankan untuk menyembelih hewan kurban yang sehat dulu.
"Sembelih dulu hewan yang sehat supaya daging dari hewan yang sehat tidak tercemar daging hewan yang sakit," katanya.
Hal ini bertujuan untuk menghindari adanya kontaminasi acak pada daging hewan kurban sehat.
Selain itu,Supratikno menyarankan sebaiknya hewan kurban disembelih di posko yang sudah diawasi dinas untuk menimalisir penularan.
"Kalau daya tampung posko tidak memenuhi dan lokasi posko cukup jauh, maka boleh disembelih di luar," pungkasnya.
(*)