Sosok.ID - Rusia menjadi salah satu negara yang ditakuti oleh dunia internasional lantaran disebut memiliki segudang senjata nuklir.
Bahkan militer Rusia tak jarang memperlihatkan rudal nuklir yang dimiliki oleh mereka di beberapa kesempatan.
Apalagi diketahui bahwa rudal nuklir Rusia kini tercatat sebagai senjata pemusnah yang paling ditakuti lantaran daya ledaknya yang cukup mengerikan.
Meski demikian, prosedur peluncuran rudal nuklir yang dimiliki oleh militer Rusia tak diberikan kepada sembarang orang.
Ya, jelas peluncuran rudal nuklir memang keputusannya berada di tangan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Namun demikian, siapa sangka ternyata di setiap kunjungan atau tugas keluar yang dilakukan Putin, salah satu ajudannya selalu menenteng tas seukuran koper.
Tas tersebut diduga berisi remote peluncur rudal nuklir milik Rusia yang bisa kapan saja diluncurkan.
Tetapi kabar mengejutkan terjadi baru-baru ini, salah satu ajudan Putin yang bertugas membawa kode nuklir Rusia dikabarkan alami hal mengerikan.
Bahkan ajudan orang nomor satu di Rusia tersebut ditemukan hampir meregang nyawa.
Lalu bagaimana kondisi kode nuklir yang bisa saja jatuh ke tangan yang salah tersebut?
Sebuah kabar mengejutkan datang dari seorang pensiunan perwira keamanan Rusia ditemukan tergeletak di rumahnya pada hari Senin, (20/6/2022).
Bahkan diketahui sosok pria tersebut hampir tewas di genangan darahnya sendiri dengan luka tembak di kepala.
Dikutip dari Newsweek, Jumat (24/6/2022), kasus ini mejadi sorotan karena pensiunan tersebut pernah ditugasi menjadi pengawal dan membawa tas kerja Presiden Vladimir Putin yang berisi kode nuklir.
Hingga saat ini, pihak berwenang belum mendapat petunjuk, motif maupun pelaku atas insiden tersebut.
The Kyiv Post melaporkan bahwa pensiunan kolonel, Vadim Zimin, saat ini dalam perawatan intensif setelah ditemukan oleh saudaranya di kota Krasnogorsk, yang terletak di dekat Moskow.
Surat kabar Ukraina itu menulis bahwa media pemerintah Rusia mengatakan Zimin ditemukan dalam genangan darah setelah diduga mengalami luka tembak di kepala.
Zimin (53), adalah pensiunan kolonel dari Federal Security Service (FSB), badan keamanan utama Rusia, yang telah difoto bersama Putin sambil membawa 'Cheget'.
Cheget adalah tas yang berfungsi sebagai pusat pertahanan strategis seluler dengan kode di dalamnya yang memungkinkan Putin mengirimkan perintah peluncuran untuk serangan nuklir.
Sementara itu, surat kabar Rusia Moskovsky Komsomolets menulis bahwa Zimin telah bebas tugas sejak tahun lalu.
Ia ditahan pada bulan Desember karena dicurigai menerima suap dari seorang pengusaha untuk kesepakatan yang melibatkan kontrak pemerintah.
Dia dilaporkan berada di bawah tahanan rumah selama penyelidikan kriminal yang sedang berlangsung hingga terjadinya insiden penembakan itu.
Adapun Zimin dilaporkan telah membantah melakukan kesalahan sehubungan dengan tuduhan kriminal terkait.
Moskovsky Komsomolets juga mencatat bahwa cedera Zimin mengarah pada kesimpulan ia telah mencoba untuk bunuh diri.
The Kyiv Post dan outlet lainnya melaporkan bahwa diyakini bahwa Zimin juga didakwa membawa Cheget untuk mantan Presiden Rusia Boris Yeltsin.
(*)